Atambua –

Pimpinan Gereja Katolik tertinggi di dunia, Paus Fransiskus, akan mengunjungi Timor Leste, setelah Indonesia dan Papua Nugini. Warga NTT kini sedang melakukan pencarian.

Paus Fransiskus berencana mengunjungi Timor Leste pada 9 hingga 11 September 2024. Pengurusan paspor sedang diproses di Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebelum perjalanan.

Pengajuan paspor mengalami peningkatan tiga kali lipat, kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua Indra Maulana di detikBali, Rabu (4/9/2024).

Indra menjelaskan peningkatan pergerakan pemohon paspor di Kantor Imigrasi TPI Atambua Kelas II pada Mei hingga akhir Juli 2024. Pemohon menolak pada Agustus hingga awal September.

“Biasanya sehari hanya 20 pendaftar, namun pada Mei hingga Juli terjadi peningkatan yakni 50-70 pendaftar,” jelas Indra.

Menurut Indra, bertambahnya pelamar karena adanya surat edaran berupa surat imbauan dari Keuskupan Atambua kepada umat Katolik untuk menyiapkan dokumen lengkap sebelum meninggalkan Timor Leste. Artinya, masyarakat akan lebih cepat mendapatkan paspor, kata Indra.

Di sisi lain, kata Indra, tidak ada pergerakan besar warga melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Belu, NTT. Namun Indra memastikan perjalanan akan meningkat mulai Sabtu (7/9/2024) hingga Minggu (8/9/2024).

“Mungkin Sabtu atau Minggu akan lebih padat, tapi untuk saat ini berjalan seperti biasa,” kata Indra.

Indra memastikan Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua tidak menghalangi keluar masuknya orang saat Paus Fransiskus berkunjung. Padahal penontonnya punya paspor lengkap. Yang punya paspor lengkap pasti berangkat.

Sebelumnya, ratusan umat dan pastor Katolik Keuskupan Atambua, Belu, NTT, menghadiri kunjungan akbar Paus Fransiskus di Kota Dili, Timor Leste. Mereka memiliki 800 orang dan 100 pendeta Katolik.

“800 orang yang hadir dalam Misa di sana (Timor Leste) merupakan perwakilan dari setiap paroki di Atambua,” kata Ketua Komisi Sosial Keuskupan Atambua, Romo Inocentius Bere Nahak, di detikBali, Rabu (4/9/). 2024).

Inocentius menjelaskan, ratusan orang ikut serta dalam pembayaran isolasi tersebut. Dengan makan dan minum. Sebab Keuskupan Atambua hanya membantu pendataan dan pengorganisasian menginap di sana.

“Secara resmi, masyarakat harus menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan, seperti paspor. Kemudian akomodasi, makan, dan minuman ditanggung sendiri,” jelas Ino, panggil Inocentius.

Menurut Ino, Keuskupan Atambua sedang mendata masyarakat yang masuk dan menyiapkan paspor. Jika semuanya sudah benar, maka segera daftarkan untuk persiapan keberangkatan pada Senin (9/9/2024).

“Semuanya diatur dengan baik oleh panitia yang sudah disiapkan,” jelas Ino.

****

Baca cerita lengkapnya di sini. Saksikan video “Foto kesederhanaan Paus Fransiskus saat berkunjung ke Indonesia” (Yufengki Bria/bnl)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *