Jakarta –
Read More : Sri Mulyani Ungkap Anggaran Ketahanan Pangan Rp 139,4 T di 2025
Harga emas batangan dan logam mulia terus mencapai rekor dan tetap tinggi. Keberhasilan ini turut mempengaruhi penjualan bisnis emas.
Hani, pegawai bisnis emas Hardinata, mengatakan tren kenaikan harga emas tidak berdampak. berdampak besar pada nilai ritel toko. Katanya, toko tersebut sudah memiliki pelanggan tetap yang tidak peduli dengan harga.
Meski begitu, dia mengatakan penjualan toko tersebut berfluktuasi seiring naik atau turunnya harga emas. Katanya selisihnya hanya 2% atau sekitar Rp 100 juta per bulan.
“Nilai perdagangan tetap stabil. Karena masih ada pelanggan kami yang tidak peduli harga naik atau turun. Ya sekitar 2%, yaitu di atas Rp 100 juta (total nilai perdagangan),” ujarnya kepada detikcom, Selasa (23/4/2024). .
Tren harga emas yang tinggi membuat banyak orang yang menjualnya karena bertepatan dengan hari raya Idul Fitri dan permintaan untuk pernikahan. “Saat lebaran, banyak orang yang membelikannya untuk oleh-oleh kepada kerabat. Kebanyakan orang membeli sekitar 1-10 gram. Jadi ya, itu membantu,” tambahnya.
Sementara itu, Siska, pegawai bisnis emas Azzahra, mengatakan kenaikan harga emas justru merugikan dirinya. Sebab, lebih banyak orang yang menjual emas dibandingkan membelinya.
Ia menyebutkan perbedaan nilai perdagangan saat harga emas naik dan turun. Ketika harga emas naik Nilai perdagangannya mencapai Rp 50 juta per bulan sedangkan harga emas turun. Penjualannya akan mencapai Rp 100 juta per bulan.
“Jika keuntungan turun, itu karena keadaan sepi. Harganya meningkat. Kalau harga naik omzetnya 50 juta rupiah, kalau turun mencapai 100 juta rupiah,” jelasnya.
Ketika orang menjual emas, tokonya mendapat untung. Namun tetap harus bersaing dengan bisnis lain. “Iya (penjualan turun) karena lebih banyak orang yang membeli. “Anda hanya bisa mendapat untung jika itu meningkat tergantung pada orang lain,” jelasnya.
Meski nilai dagangnya anjlok namun hal tersebut tidak bertahan lama karena desakan hari raya Idul Fitri dan besarnya permintaan emas untuk lamaran dan pernikahan turut andil dalam hal ini. “Kalau kemarin ramai orang setelah lebaran Orang baru dapat THR ya? Itu membantu,” tambahnya.
Seperti kita ketahui bersama, harga emas akan terus naik sepanjang tahun 2024. Harga emas produksi Logam Mulia Antam pun mencapai rekor tertinggi yakni Rp 1.347.000 per gram.
Harga emas saat ini turun menjadi Rp 18.000 per gram dan berada di level Rp 1.325.000 per gram, namun harga tersebut masih tinggi dibandingkan harga awal tahun 2024.
Saat diundi pekan lalu, pergerakan harga emas Antam berada di kisaran Rp 1.315.000 hingga 1.347.000/gram. Sedangkan bulan lalu pergerakannya berada pada kisaran Rp 1.203.000-1.347.000/gram (Gambar/Gambar)