Jakarta –
Moda transportasi MRT bisa tersambung kembali ke Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Konon pelaksanaan proyek ini akan menggunakan anggaran pemerintah daerah (Pemda), atau Pemkot Banten, atau Pemkot Tangerang Selatan.
Namun, Menteri Perhubungan Djoko Setijowarno menilai anggaran pemerintah daerah tidak akan cukup untuk membangun proyek tersebut. Sebab, proyek angkutan umum ini bisa menelan biaya miliaran rupee.
“Saya kira kalau anggaran Pemda tidak cukup, maka pembangunan MRT itu sangat mahal. (Solusi finansial) akan bantuan dari Pusat, (APBD) Pemda tidak cukup,” kata Djoko kepada detikcom, Rabu (24 /) dikatakan. 4/2024).
“Saya tidak mampu, anggarannya (pemda) tidak akan mampu. Lihat saja MRT, berapa biayanya (membangun) per kilometer, berapa miliar ya,” sambungnya. menyatakan. .
Pembangunan MRT Disebut Tak Cukup, Berapa Anggaran Pemkot Banten dan Pemkot Tangsel?
Berdasarkan laporan yang dimuat di situs resmi Pemerintah Banten, fokus anggaran pemerintah daerah disebutkan dalam Peraturan Nomor 8 Tahun 2023 tentang Anggaran Pajak dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2024.
Dalam kebijakan tersebut, total pendapatan dan anggaran daerah Banten tahun 2024 adalah sebesar Rp11.746.009.406.039 (Rp11,74 triliun). Saat ini total belanja APBD Banten sebesar Rp11.866.009.406.039 (Rp11,86 triliun) dengan defisit Rp120 miliar.
Anggaran meliputi belanja daerah yang meliputi belanja pegawai, barang dan jasa, bunga dan bantuan kemanusiaan. Dana ini juga termasuk dalam anggaran, pengeluaran tak terduga dan transfer.
Artinya, dana Rp 11,86 triliun itu hanya bisa digunakan untuk membangun sarana dan prasarana angkutan umum jika diperlukan. Dana tersebut tidak akan cukup karena proyek pembangunan MRT membutuhkan dana puluhan miliar rupee.
Misalnya saja proyek MRT Fase 2 yang akan dibangun terlebih dahulu dengan biaya Rp 22,5 triliun. Namun pada proses konstruksi, biaya konstruksi meningkat menjadi Rp 25,3 triliun karena kenaikan harga bahan baku pasca anggaran Pemerintah Kota Tangsel.
Berdasarkan laporan Antara November 2023, rencana belanja daerah APBD Tangerang Selatan tahun 2024 disebutkan telah disetujui lebih dari Rp 5,38 miliar. Jumlah tersebut lebih tinggi sekitar Rp130 miliar dari perkiraan awal sebesar Rp5,25 triliun.
Saat ini target APBD atau PAD pertama yang disetujui DPRD daerah adalah Rp 4,74 triliun. Penerimaan APBD Tangsel tahun ini sebesar Rp190 miliar atau 4,17 persen dibandingkan perkiraan semula.
“Sejauh ini APBD 2023 menutup defisit sebesar Rp510 miliar,” kata Wali Kota Arief di Rapat DPRD Kota Tangerang, November 2023.
Menurut Pemprov Banten, Kota Tangerang bisa menggunakan sebagian APBD provinsi sebesar 5,38 triliun untuk membangun MRT jika hal itu terealisasi. Artinya dana tersebut tidak akan cukup.
Saksikan juga video “Jalan Tersumbat, Begini Ambruknya Jalan di Kecamatan Olimo, Jakarta Barat”:
(fdl/fdl)