Jakarta –

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Vahu Trengona mengakui Program Pengukuran Tangkapan (PIT) belum bisa dilaksanakan hingga tahun 2024. Program ini diperkirakan akan berjalan di bawah pemerintahan Presiden terpilih Probov Subianto.

“Kalau pekerjaan kita selesaikan… alangkah baiknya pemerintahan baru bisa bekerja dengan baik,” ujarnya dalam rapat dengan komisi IV DPR RI, Selasa (9/3/2024).

Trenggono mengungkapkan, ada sejumlah kendala dalam penerapan PPh Orang Pribadi tahun ini, yang pertama terkait anggaran. Menurut dia, dana yang diterima KPK pada tahun ini diakui belum cukup untuk melaksanakan program tersebut, khususnya dalam hal pembangunan pelabuhan.

“Dari APBN yang kami terima untuk pembangunan, jelas pelabuhan-pelabuhan itu tidak bisa dibangun dengan jumlah yang ada,” jelasnya.

Kendala selanjutnya adalah terkait permasalahan pelaku usaha perikanan yang belum mau melaksanakan program tersebut. Trenggono mencontohkan seringnya terjadi perkelahian dengan pengusaha karena sulit diatur.

“Di Area 718, Area 3, kami sedang mengujinya. Maaf, saya terus melawan para pelaku industri. Jadi mereka memergoki kami mengatakannya sebagai imbalan atas laporan yang jujur. Tidak ada yang jujur, sehingga ada lautan pengiriman di sana yang tidak sabar, mereka bisa memasang peralatan. Sudah terdeteksi, tapi tidak bisa dimatikan, katanya.

Oleh karena itu, seluruh badan usaha yang terlibat dalam penangkapan ikan juga memerlukan alat untuk mendeteksi aktivitas badan usaha tersebut. Nelayan kecil juga membutuhkan alat ini.

Diharapkan dengan bantuan alat ini dapat menentukan kuota badan usaha. Kalau kuotanya tetap, PNBP juga jelas bisa terserap.

“PNBP tidak berlaku bagi nelayan di daerah penangkapan ikan kecil, kalaupun diberikan perahu tidak bisa diperpanjang jika harus disubsidi,” jelasnya.

Meski demikian, Trenggono menilai persiapan yang dilakukan sudah lebih dari cukup untuk kelanjutan pemerintahan selanjutnya. Salah satunya adalah pinjaman pembangunan pelabuhan. Selain itu, berbagai model pengembangan desa nelayan juga dibangun.

“Kami membuka program khusus PPh Orang Pribadi, termasuk mencari pinjaman preferensial. Kami mendapat pinjaman preferensial, progresnya di Kementerian Keuangan, tapi belum kami lakukan,” ujarnya. (apa saja/kunci)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *