Jakarta –
Kementerian Pertanian (Kementan) menilai stok berbagai jenis cabai aman hingga akhir tahun ini. Hal tersebut diungkapkan Mohammad Taufiq Ratule, Pj Dirjen Departemen Hortikultura.
“Kita sudah membangun early warning system, berdasarkan prakiraan yang ada, kita prakirakan keseimbangan permintaan minimal satu tahun. Kita lihat ketersediaan cabai sebenarnya aman sampai Desember,” ujarnya dalam agenda strategi memastikan tersedianya. Bahan baku cabai untuk mendukung pengendalian inflasi nasional di Hotel Sheraton, Jakarta Selatan pada Selasa (03/09/2024)
Namun diakui ketersediaannya terbatas karena ketidakmampuan memproduksi cabai di sebagian besar daerah. Untuk itu Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura mempunyai Program Petani Juara dimana Kementerian Pertanian bekerja sama dengan para petani untuk mengamankan pasokan dan mendistribusikannya ke daerah-daerah yang membutuhkan.
“Jadi produksi di wilayah ini tidak semuanya surplus. Tapi secara umum cukup,” jelasnya.
Tawfiq menjamin keamanan pasokan karena, kata dia, produksi semua jenis cabai dalam negeri sangat tinggi dibandingkan konsumsi.
“Kita konsumsinya 1,17 juta ton, produksinya sampai 3 juta ton setahun. Rata-rata kita surplus 500 ribu ton,” ujarnya.
Pasokan cabai pada bulan mendatang juga diyakini akan mencukupi dan hal ini dibuktikan dengan anjloknya harga cabai.
“Mudah-mudahan akhir tahun ini harga stabil turun, tapi tidak terlalu jauh,” jelasnya.
Pihaknya menegaskan harga cabai tidak akan mencapai Rp 100 ribu per kilogram (kg) hingga akhir tahun dengan pasokan yang kuat. Dia memperkirakan harga rata-rata cabai di Tanah Air adalah Rp 40.000/kg.
“Kalau normal Rp 40.000. Sudah dikurangi. Kalau terlalu rendah, petani tidak mendapat input. Dikurangi, tapi tidak terlalu jauh karena petani harusnya untung. Acara.
Simak Video: Pasar Tanjung Bungur, Kunjungi Jokowi: Harga Bagus – Tak Ada Masalah
(sesuatu/bunuh)