Jakarta –
Read More : Peramal Krisis 2008 Ini Cemas Perang Tarif Trump Bisa Picu Bencana
Google, raksasa teknologi yang identik dengan mesin pencari online, tampaknya akan mengubah model bisnisnya. Selama ini layanan pencarian Google bisa diakses secara gratis, namun kedepannya harus membayar.
Menurut laporan Financial Times, perusahaan sedang menjajaki cara untuk menawarkan fitur premium bertenaga AI dalam produk pencarian intinya dengan biaya tertentu.
Menurut laporan tersebut, sumber yang mengetahui rencana Google mengindikasikan bahwa fitur pencarian lanjutan berbasis AI ini dapat menjadi bagian dari layanan berlangganan Google yang sudah ada seperti Gemini Advanced atau Google One.
Secara khusus, laporan tersebut menyatakan bahwa Google Penelusuran tingkat premium akan terus menyertakan iklan, sedangkan versi tradisional akan tetap gratis untuk digunakan seperti dilansir detiKINET dari Android Authority, Sabtu (5/4/2024).
Potensi perbaikan ini terlihat dari kebutuhan Google untuk menyeimbangkan dua prioritas, mengintegrasikan AI tingkat lanjut ke dalam pengalaman penelusuran sekaligus melindungi iklan penelusuran yang menguntungkan yang merupakan tulang punggung finansialnya.
Pendapatan iklan penelusuran mencapai $175 miliar tahun lalu, menyoroti risiko yang harus diambil perusahaan. Sementara itu, pesatnya perkembangan ChatGPT OpenAI telah mendorong Google berlomba untuk mendominasi AI.
Google mulai menguji layanan pencarian bertenaga AI, yang dikenal sebagai Search Generative Experience (SGE), pada Mei tahun lalu.
SGE menawarkan ringkasan dan jawaban atas pertanyaan berbasis AI, serta menampilkan tautan dan iklan tradisional.
Pengalaman SGE hanya bersifat opsional hingga saat ini, ketika Google mulai mengujinya sebagai pengalaman default untuk beberapa pengguna. Namun, perusahaan lambat dalam mengintegrasikan fitur-fitur SGE ini ke dalam mesin pencari umum, karena tingginya biaya komputasi yang terkait dengan model kecerdasan buatan.
Meskipun SGE menawarkan manfaat potensial bagi pengguna, SGE juga menantang model bisnis Google saat ini secara mendasar.
Kemampuan kecerdasan buatan untuk memberikan jawaban yang komprehensif dapat menyebabkan penurunan jumlah klik pengguna pada tautan situs web, menyebabkan lebih sedikit tayangan iklan, dan dapat membahayakan sumber pendapatan utama Google.
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa para insinyur Google telah mengembangkan teknologi ini, namun keputusan akhir dan jadwal peluncurannya masih belum pasti. Tonton video “Rise 2024 Google siap membekali 9.000 siswa baru dengan keterampilan AI” (jsn/fay)