Jakarta –

Seorang pria dilaporkan diserang oleh lumba-lumba di lepas pantai Tsuruga, Jepang.

Takuma Goto mengatakan dia berada di dalam air bersama seorang temannya awal musim panas ini. Namun dia tiba-tiba diserang oleh lumba-lumba.

Rekaman video kejadian tersebut memperlihatkan lumba-lumba mengikuti Goto hingga berenang menjauh. Pria itu kemudian mencoba berenang keluar, dan perenang lain di dekatnya membantunya dengan mendorong papan dayung ke goto.

Goto bercerita, saat itu dia sedang berenang di Crystal Beach bersama temannya. Lumba-lumba itu menyerangnya terlebih dahulu sebelum menyerang temannya.

“Saya tahu itu bukan hiu, tapi ia datang tepat ke arah saya,” tambahnya.

“Dia menyerang saya dan menggigit saya,” tambahnya. Dia terus menyerang saya dan saya yakin saya akan mati. “Saya sangat takut bahwa saya akan terseret ke dalam air dan semakin jauh ke laut.”

Untungnya, dia berhasil sampai ke darat dengan bantuan seorang pembantu di dekatnya. Namun, ia mengaku mengalami luka serius.

“Bagian dalam ibu jari saya keluar. Ini membutuhkan lima jahitan.

News.com.au memberitakan pada Jumat (25/10/2024) bahwa para ahli menyebut hewan tersebut adalah lumba-lumba yang frustrasi secara seksual. Hewan tersebut dikatakan terlibat dalam 15 serangan lainnya terhadap perenang di Fukui musim panas ini. Peristiwa ini terjadi lima kali pada musim panas lalu dan 2022.

Ahli biologi Dr. Simon Allen meyakini pelaku penyerangan adalah lumba-lumba jantan yang diusir dari botol.

“Lumba-lumba hidung botol adalah hewan yang sangat sosial, dan sosialitas ini dapat ditunjukkan secara fisik,” Dr. Allen, peneliti utama Proyek Penelitian Lumba-lumba Shark Bay, mengatakan kepada publikasi tersebut.

Ia melanjutkan, “Seperti manusia dan hewan sosial lainnya, fluktuasi hormonal, frustrasi seksual, atau keinginan untuk mendominasi dapat menyebabkan lumba-lumba merugikan orang yang berinteraksi dengannya. “Mereka adalah hewan yang sangat kuat dan dapat membahayakan manusia secara serius.”

Marie Kobayashi, direktur Laboratorium Biologi Kelautan di Universitas Pertanian Tokyo, mengatakan serangan itu kemungkinan besar dilakukan oleh lumba-lumba, seperti dalam banyak kasus lainnya. Hewan itu mungkin menggigit untuk dihubungi.

“Lumba-lumba jantan diyakini sebagai lumba-lumba Indo-Pasifik, dan kita tahu bahwa lumba-lumba jantan terkadang berkomunikasi dengan cara menggigit satu sama lain, sehingga lumba-lumba tersebut mungkin mencoba melakukan hal tersebut kepada manusia,” ujarnya.

“Selain itu, lumba-lumba merupakan spesies hidup, sehingga lumba-lumba bisa merasa kesepian,” tambahnya.

Tahun lalu, terjadi serangkaian insiden yang melibatkan lumba-lumba di Mihama, Prefektur Fukui, Jepang. Empat perenang terluka dalam serangan lumba-lumba tersebut, termasuk seorang pria berusia 60-an yang mengalami patah tulang rusuk dan lengan tergigit.

Sementara itu, seorang pria berusia 40-an lainnya digigit di bagian lengan dalam insiden terpisah di pantai yang sama dini hari tadi. Dua lainnya terluka.

Tonton video: Lumba-lumba bertahan hidup dari perubahan iklim di Los Angeles (wkn/wkn)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *