Jakarta –
Bambang Haryo Soekartono, Ketua Dewan Pembina Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap), mengunjungi Pelabuhan Merak-Bakauheni pada Selasa (23/7). Dalam perjalanan pulang, Gurban Bayram ingin mengetahui langsung penggunaan kendaraan jalan raya di jalan raya.
“Setelah dikaji, jumlah perahu yang beroperasi di mana-mana bertambah menjadi 4. Alhamdulillah, jumlah trip yang dilakukan meningkat dari hanya 86 trip sehari menjadi 112 trip. Peningkatan volume lalu lintas ini bisa dimanfaatkan untuk menyesuaikan jumlah tersebut. kata pelanggan kapal yang melintas penumpang dan mobil BHS, Selasa (30/7/2024).
Meski mengalami kemajuan, lanjut BHS, namun masih belum bisa beroperasi karena banyaknya kapal otonom dan minimnya tempat berlabuh. Untuk itu, ia mengusulkan operasi Berth 1 untuk membantu nakhoda perseorangan yang kapalnya dikelompokkan dan memenuhi syarat pelayanan maksimal 10 kapal.
“Saat ini yang bisa digunakan hanya tujuh pasang perahu untuk 28 kapal dari 66 kapal. Jadi, ada 42 kapal yang bisa digunakan jika ada pelabuhan lain. Sebaiknya PT ASDP dan Pemerintah berupaya menambah pelabuhannya, 12 pelabuhan,” dia berkata.
Ia menekankan penguatan jaringan antarmoda di pelabuhan, yakni angkutan penyeberangan, kereta api, dan bus antarprovinsi antarkota, yang saat ini sedang dikembangkan. Manfaat integrasi antar sistem dapat dinikmati oleh masyarakat.
“Selain itu, karena banyaknya muatan yang dibutuhkan perusahaan pelayaran untuk menjaga kenyamanan dan keamanan kapal, saya tekankan untuk membangun kembali jembatan timbang di pelabuhan. Jika memungkinkan, bobot kendaraan, terutama truk, bisa bertahan selama a lama sekali Jembatan timbang di Provinsi Banten yang jauh dari pelabuhan, dan di pelabuhan sebelum sampai pada alat gravitasi sebagai keputusan akhir armada, ”ujarnya.
Menjaga lingkungan kerja yang baik. BHS juga mengatakan jalan Merak-Bakauheni harus ditutup. Karena jumlah perahu yang banyak dibandingkan dengan jumlah kapal, saat ini perahu hanya dapat berlayar 11 hari dalam sebulan. Ada alasan mengapa pajak sekarang terlambat 40% dari jadwal. Rencananya saat ini akan dinaikkan sebesar 15 persen setelah negosiasi di Kementerian Perhubungan.
“Kami berharap GAPASDAP bersama ASDP bisa melakukan kenaikan harga agar keadaan menjadi lebih baik. Karena saat ini ada perusahaan yang mati dan sudah diambil alih ASDP. Belum mati, tapi belum bisa. membayar pekerjanya selama 9 bulan, bahkan kapalnya telah rusak. “Ketujuh kapal tersebut tidak dapat digunakan. Kami berharap semua perusahaan pelayaran dapat mengoperasikan kapalnya dengan praktik pengoperasian dan peraturan keselamatan minimum” (fdl/fdl)