Jakarta –

Larangan studi dalam studi di antara siswa melakukan banyak bisnis dalam kehilangan industri pariwisata. Untuk alasan ini, perhatian khusus harus diberikan kepada pemerintah.

Beberapa waktu yang lalu studi tentang penelitian ini ditempelkan dan melakukan banyak percakapan. Dampaknya dirasakan pada para pemain di industri ini, salah satunya berada di desa wisata yang digunakan untuk menjadi tujuan perjalanan studi yang saat ini sedang dikosongkan oleh kunjungan siswa.

Manajer Desa Pariwisata Naglangaran di Yogyakarta, Sugeng Hando mengatakan bahwa desa Naglangaran adalah desa wisata yang lebih suka konsep melindungi lingkungan yang hidup dalam masuknya pendidikan pariwisata. Sugeng mengatakan banyak wisatawan dipengaruhi oleh larangan studi desa.

“Desa wisata memiliki dua surat: Pariwisata desa memiliki objek wisata di desa, misalnya, kami berada di Nalgangger, kami memiliki gunung berapi vintage, itu terkesan, tetapi tidak signifikan. Jika kami sekitar 40 hingga 45 persen, karena kami memiliki banyak pilihan untuk aktivitas, bukan hanya segmen sekolah sekolah.”

“Tapi ada juga desa wisata yang tidak memiliki tempat wisata dan bagian utama adalah seorang siswa. Bahkan bagi saya itu juga turun dari 70 menjadi 75 persen,” Sugeng lengkap.

Dia juga menyatakan bahwa sangat disayangkan dengan keberadaan politik, karena banyak desa wisata di Indonesia memiliki nilai yang kuat untuk pendidikan. Oleh karena itu, ia ingin membuat standar dan peraturan yang tepat sehingga kegiatan ini dapat memberikan manfaat umum.

Belum lagi, ini adalah program langsung di banyak desa wisata di Sugenng, di mana siswa dapat belajar banyak dari pengetahuan lokal saat mengunjungi desa -desa wisata. Pada kecepatan ini, ditransmisikan sebagai program penilaian untuk memberikan perhatian khusus pada kebijakan studi perjalanan.

“Ini adalah kecepatan membersihkan segalanya dan ada meditasi yang kuat untuk nama pendidikan wisata yang merupakan keuntungan besar,” katanya.

Sementara itu, wakil, Rizki Handyani, untuk industri dan investasi di Kementerian Pariwisata, mengatakan partainya sekarang membentuk panduan yang dapat diterapkan pada tingkat dan harapan nasional. Tentu saja, dalam arahan ini dikoordinasikan dengan kementerian yang bersangkutan, seperti Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

“Kemudian sebenarnya dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Tinggi karena ada satu aspek pendidikan yang ada. Kami dan keterlibatan organisasi adalah karena saya ingin pedoman ini berlaku di tingkat nasional.”

Kiki menargetkan Direktorat Menteri Pariwisata, pemandu ini berakhir pada bulan September.

“Kemudian, kami benar -benar akan mencoba membuat permen (peraturan menteri) atau SKB (keputusan bersama) 2 menteri. Jadi saya melaporkan pedoman pada bulan September, pada kenyataannya menteri (putri sipir vidian wisata) menuntut agar akhir tahun ini pada akhir tahun ini meminta keputusan menteri (keputusan menteri) atau permen untuk itu harus lebih,” kata. Tonton video “Video: Hotel Udyog Open Sound Impact Masalah di Java Barat” (UPD/DDN)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *