Jakarta –
Museum Nasional Indonesia tengah melakukan pembersihan pasca musibah kebakaran yang terjadi pada Sabtu (16/9/2023). Sejauh ini, proses renovasi dan restorasi telah dipercepat hingga siap dibuka kembali untuk umum.
Pada Selasa (17/9/2024), detikTravel dan beberapa media lainnya diundang menyaksikan proses renovasi dan pemugaran yang dilakukan Museum Nasional Indonesia dan Badan Warisan Indonesia (IHA).
Saat kebakaran terjadi, empat ruangan di Gedung A Museum Nasional Indonesia (MNI) terbakar dan ratusan benda di museum ikut terdampak.
“Iya, kemarin ada sekitar 900 orang yang terkena dampaknya,” kata Niloh Putu Chandra Devi, Kepala Museum Nasional Indonesia, saat memberi pengarahan kepada media lokal, Selasa (17/09/2024). .
Selama perjalanan, kami dibekali perlengkapan keselamatan seperti masker, helm misi bahkan sarung tangan karet. Sebab, masih banyak proyek yang sedang berjalan dan beresiko tinggi. Pengunjung resmi tidak diperbolehkan mengunjunginya sampai sekarang. Museum Nasional Indonesia baru akan dibuka untuk umum pada 15 Oktober.
Dari pantauan kami, terlihat berbagai perbaikan dilakukan di berbagai lini. Terlihat tumpukan material, pelat besi, deretan scaffolding masih menempati area berbeda. Anda juga bisa melihat beberapa patung dan barang koleksi dibersihkan dan disortir oleh para pekerja.
Dalam menghidupkan kembali Museum Nasional Indonesia, IHA mengatakan ada tiga pilar restorasi museum.
“Museum Nasional Indonesia adalah milik kita. Salah satu gagasan yang diterapkan adalah rethinking yaitu restrukturisasi, redesain, dan revitalisasi,” tambah Plt. Kepala Badan Peninggalan Indonesia Ahmad Mahendra kepada media setempat, Selasa (17/9/2024).
Menurutnya, penerimaan ini penting untuk mengubah cara pandang Museum Nasional Indonesia yang tidak hanya mengoleksi benda-benda bersejarah masa lalu, tetapi juga memiliki sesuatu yang baru di masa kini yang berkaitan dengan masa depan.
Dikatakannya: “Persoalan narasi itu sangat penting, selama ini Museum Nasional selalu melihat ke masa lalu, hal tersebut tidak salah, namun kami ingin konteks Museum Nasional ini menjadi bagian dari inspirasi masa depan.” Kami memperbaiki narasi kami di Museum Nasional, memperkuatnya. Slogan kami menggunakan “Kami adalah Indonesia”. Itu pintu gerbang untuk memisahkan Indonesia, baik dari masa lalu, dari sukunya, dari masyarakatnya, wajahnya dan sebagainya,” ujarnya.
Lanjutnya: Tapi kita tidak bisa hanya melihat masa lalu saja, tentunya kita Indonesia ingin abadi, makanya museum nasional ini juga berbicara tentang masa kini dan masa depan.
Dijelaskannya, nantinya ketiga gedung Museum Nasional Indonesia akan dibagi menjadi tiga bagian. Secara khusus, bagian sebelumnya akan tersedia di Gedung A, bagian saat ini di Gedung B, dan bagian mendatang di Gedung C.
Saat ini Mahindra mengakui kebangkitannya masih progres sekitar 50-60 persen. Ini akan berlanjut hingga pembukaan resmi.
“Sekarang bisa 50 sampai 60 persen (recovery), nanti akhir September mungkin 70 sampai 80 persen, tanggal 15 Oktober bisa 100 persen,” jelasnya. Saksikan “Video: Yang Baru di Museum Nasional Indonesia Pasca Kebangkitan” (wkn/wsw).