Jakarta –
Leila Sagita memulai karirnya pada tahun 1970-an sebagai model dan bintang iklan. Leila, yang memulai debut filmnya pada tahun 1981, tampil di sinetron pada tahun 1993 dan lebih dikenal karena peran antagonisnya.
Leili Sagita, 71 tahun, mengaku sudah tidak aktif lagi di dunia hiburan. Dia bilang dia tidak ingin bertengkar lagi.
“Paman sudah tidak aktif lagi. Dia tidak mau menantang lagi, dia ingin menjadi baik. Yang satu capek, yang satu lagi memperbaiki citra. Dia akan terus berperan sampai tua,” kata Leyli Sagita. FYP di Trans7 Studio, Anna (15/11/2024).
“Kalau orang ini ngerti semuanya, ya nggak apa-apa. Banyak yang belum paham, masyarakat awam menganggap memang begitu,” ucapnya.
Wanita kelahiran Padang Pariaman, 19 Desember 1952 ini mengaku kerap menjadi sasaran ibu-ibu yang sedang marah. Seseorang memukulnya dan mencubitnya.
“Saya dipukul seperti itu. Saya sedang berjalan-jalan di mal dan ibu saya ada di sana. Dia berkata dengan penuh semangat, ‘Saya merasa seperti tertabrak, seperti tertabrak.’ Dia hanya tersenyum, ‘Sakit ibu, sakit.’
Bintang sinetron “Sejuta Cinta Marchand” itu mengatakan, berperan sebagai antagonis bukan hanya berarti marah. Dia memiliki begitu banyak energi sehingga dia harus mengakui bahwa dia lelah.
“Kalau kita bilang capek, kalau kita masukkan ke dalam hati, capek itu berlawanan dengan pikiran kita ya? Macamnya melompat ke atas, turun, lari, namanya juga perlawanan,” ujarnya.
Leyli mengaku melakukan improvisasi agar perannya lebih hidup. Karena itulah ia terlihat semakin jahat saat tampil sebagai tokoh antagonis di sinetron. “Leili Sagita kaget diberitahu mereka menjual keripik untuk bertahan hidup” (pus/mau)