Mataram –
Kontraktor hotel di kota Mataram mengeluh tentang jamur di rumah pensiun mewah di ibukota provinsi barat -Nusa Tenggara (NTB).
Jamur di rumah pensiun mewah di pasar industri perhotelan pendidikan Mataram. Turis lebih suka berada di rumah dan naik elit daripada di hotel bintang.
Fasilitas yang ditawarkan oleh rumah -rumah berkuda tampaknya cocok untuk hotel bintang, tetapi dengan harga yang lebih murah.
Presiden Asosiasi Hotel Mataram (AHM) Saya mendapat Adiyasa yang mengungkapkan kekhawatiran bagi para pemain hotel di Mataram untuk waktu yang lama. Menurutnya, rumah elit berjalan beroperasi di luar koridor izin.
“Faktanya, rumah berkuda bukanlah pesaing hotel, tidak ada masalah nyata. Tetapi kekhawatiran kami adalah bagaimana operasinya,” kata Adiyasa ketika ia dikonfirmasi, Selasa (24/24/2025).
Menurut Adiyasa, para pemain hotel di Mataram mengeluh tentang rumah mereka untuk memelihara elit untuk disewa kamar setiap hari dan mingguan. Menurutnya, izin berkuda hanya untuk sewa bulanan. Adiyasa menganggap ini berbahaya bagi manajer hotel legal dan fiskal.
“Masalahnya adalah bahwa rumah -rumah elit untuk operasi dilayani setiap hari dan bahkan setiap minggu. Itulah masalahnya. Ketika datang ke penyelesaian, kepala rumah elit di atas kapal tidak sesuai dengan izin. Maka ia tidak berkontribusi kepada pemerintah,” pengadu Adiyasa.
Adiyasa menuduh banyak rumah elit di Mataram karena tidak memiliki lisensi usaha sebagai manajemen hotel. Akibatnya, pemilik rumah tidak memiliki kewajiban untuk membayar pajak seperti yang dilakukan manajer hotel resmi.
“Rumah pensiun yang tidak memiliki izin, mereka bisa gratis. Sebenarnya ada fasilitas lengkap, kolam renang, TV 50 inci, WiFi, semuanya lengkap. Hotel harus mengurus setidaknya 30 lisensi. Ini tidak sehat, dari lisensi, tidak ada kontribusi kepada pemerintah,” tambahnya.
Berdasarkan skor AHM, ada lebih dari 7.000 kamar yang ditawarkan oleh rumah -rumah elit yang berkuda di Mataram Online. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 2800 rumah yang dipasang elit yang terdaftar sebagai milik anggota AHM.
“Jika rumah berkuda benar -benar bertindak sebagai hotel, Anda dapat mengambil izin dari hotel, bukan untuk menjadi abu -abu. Keberadaan mereka (rumah berkuda elit) adalah ekosistem hotel yang kurang lebih rusak, harganya diturunkan,” pungkasnya.
———–
Artikel ini telah meningkat di Detikbali. Lihat video “How To Siasati Architecture Home ‘Hollow’ di Surabaya Perlakuan Minimal” (WSW/WSW)