Jakarta –

Program pangan bergizi gratis untuk Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka disebut berpeluang besar menghilangkan produk ikan dari rumah tangga. Sebab, mengonsumsi ikan dalam makanan gratis ini selain dianggap cerdas, juga dapat mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.

Direktur Jenderal Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (DJPDSKP) Kementerian Air dan Perikanan (KKP), Budi Sulistiyo menjelaskan, tingkat konsumsi protein di Indonesia saat ini masih 62 gram per orang. . .

Menurut dia, tingkat konsumsi protein di dalam negeri masih sangat rendah. Apalagi jika dibandingkan dengan tingkat konsumsi protein di negara maju.

. warga per hari,” kata Budi saat ditemui wartawan di kantor KKP, Jakarta, Senin (2/9/2024).

Ia mengingatkan, tujuan utama program diet Prabowo-Gibran adalah untuk meningkatkan gizi masyarakat, khususnya pelajar, dan mengatakan sangat penting bagi pemerintah ke depan untuk lebih banyak menggunakan produk ikan yang kaya protein. .

Di sinilah ia yakin program bebas nutrisi memiliki potensi paling besar dalam mengekstraksi produk ikan dari rumah. Sebab, selain memperbaiki gizi masyarakat, sebagaimana tujuan program ini, pemasukan negara dari hasil perikanan juga bisa meningkatkan perekonomian para investor terkait.

Ia menjelaskan: “Meskipun konsumsi protein kami sedikit, kami juga menjual ikan di dalam negeri untuk dijadikan pangan bagi masyarakat untuk memiliki generasi emas di Indonesia.”

“Kita harus menarik (ikan dan hasil laut lainnya) bersama-sama. Ini juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Ya, yang ada hanya kita harus berani makan ikan dan mengembangkan ikan, karena selain melakukan itu, itu cerdas. , ini juga berfungsi secara ekonomi lokal.”

Guna mendukung masuknya hasil perikanan atau hasil laut lainnya dalam program Prabowo-Gibran, KKP akan melakukan seleksi tenaga niaga agar setiap produk yang dihasilkan memenuhi standar pengolahan pangan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh berbagai pihak, seperti standar nasional. Indonesia (SNI) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Dengan cara ini, pihak-pihak yang bertugas mengubah rempah-rempah atau makanan menjadi makanan siap saji bagi pelajar dapat memanfaatkan penangkapan ikan komersial mereka secara maksimal.

“Untuk pangan bergizi gratis, pertama kita benahi agar investor sudah punya standar pengolahannya. Kita benahi. Kedua kita lakukan promosi,” tuturnya.

Selain itu, menurutnya, dengan standar kegiatan penangkapan ikan yang diselenggarakan, selain bermanfaat dalam menjaga keselamatan dan peredaran produk, produk yang dihasilkan para pedagang tersebut dapat dikirim hingga ke pelosok untuk menunjang proses tersebut. makanan bergizi gratis. .

Ketiga, ada masyarakat yang datang dari pinggir pantai, di radius 5 kilometer ikannya masih segar, bisa langsung dimasak. Kalau jaraknya mulai terlalu jauh dan butuh angkutan ikan segar atau ikan olahan. dan lain-lain, kita punya SNI yang bilang kalau diolah “Minimal 30% mengandung ikan”, jelas Budi.

Selain itu, Budi mengatakan ikan dan produk makanan laut lainnya dapat diolah melalui proses fortifikasi (proses penambahan vitamin dan mineral pada makanan). Dengan cara ini, produk olahan dapat dimanfaatkan secara luas.

“. , tepung dan “Jadi ketika masyarakat makan makanan pasar yang terbuat dari tepung, termasuk mengambil protein di sana”, jelasnya lagi.

“Jadi solusi fortifikasi protein (dalam program pangan kampung) (bisa dilakukan) dengan berbagai cara, baik segar, olahan, atau difortifikasi (protein ikan),” kata Budi.

Tonton Video: Direktur Pusat Nutrisi pada Program Makan Gratis: 2 Januari Kami akan merilisnya

(fdl/fdl)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *