Jakarta –
Read More : Menteri Jokowi Buka Suara soal Rencana Prabowo Naikkan Rasio Utang
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) Azhar Jaya mengungkapkan, insiden intimidasi PPDS pada Program Pelatihan Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) di RS Kariadi Semarang masih didalami polisi terkait keputusan tersangka pengeroyokan. aturan.
“Saya tidak bisa berkomentar ke pihak kepolisian, yang jelas normalisasi anestesi Undip tergantung sejauh mana kasus tersebut diumumkan oleh pihak kepolisian. Kalau kasusnya sudah jelas baru kita lanjutkan,” kata Azhar ditemui rombongan. media di Jakarta Pusat, Senin (28/10/2024).
Di RS vertikal RS Kariadi Kemenkes Semarang, hingga saat ini operasi anestesi PPDS Undip belum dilanjutkan.
Azhar menegaskan, Kemenkes tidak berhenti belajar mengajar di kajian anestesi FK Undip secara keseluruhan, namun hanya dilakukan di RS Kariadi Semarang sebagai rumah sakit vertikal yang berada di bawah pengawasan langsung Kemenkes pekerjaan pendidikan masih bisa dilakukan.
“Yang kita inginkan hanyalah meningkatkan agar pendidikan kedokteran kita menjadi lebih baik. Ini akan lebih bernilai jika diciptakan dengan cara yang baik,” kata Azhar.
Senada dengan Azhar, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan Aji Muhavarman dalam kesempatan lain mengatakan, Kementerian Kesehatan kini menunggu proses penyidikan yang akan dilakukan Polda Jateng.
Kelanjutan PPDS di FK Undip masih menunggu implementasi rencana aksi antiterorisme di Undip dan RS Kariadi Semarang.
“Setelah dinilai dan dilaksanakan, kami akan mempertimbangkan untuk membuka kembali pendidikan PPDS di RS Kariad,” kata Aji. Tonton “Kementerian Kesehatan Ajak Pelaku Bullying Peserta PPDS Makan Nasi Padang” (cut/top)