Jakarta –
Siapa sangka menjadi patung manusia di Kota Toa membawa manfaat yang mungkin tidak bisa didapatkan di banyak profesi lain? Misalnya saja kemampuan jalan-jalan ke Indonesia bahkan ke luar negeri.
Salah satu patung Kota Tua bernama Yusuf mengatakan, berkat profesinya ia bisa mengunjungi berbagai tempat di Indonesia. Kesempatan itu ia dapatkan saat diundang ke berbagai acara sebagai patung manusia.
Ia mengatakan, sejauh ini ia sudah melakukan perjalanan hampir ke seluruh wilayah Pulau Jawa. Selain itu, ia juga mengunjungi Pulau Bali dan Ujung Pandang di Sulawesi Selatan.
Yusuf pada Kamis (6/6/2024) saat berkunjung ke Indonesia, lalu Bali, Ujung Pandang dan juga keliling Pulau Jawa.
Yusuf tak hanya merantau ke Indonesia, namun juga berkesempatan merantau ke luar negeri berkat karirnya sebagai pematung manusia. Kesempatan ini nyaris ia manfaatkan lewat ajang World Festival of Living Sculptures.
Yusuf menceritakan, awalnya ia berkesempatan menghadiri acara tersebut di Belanda pada tahun 2020. Untuk mengikuti penampilan tersebut, ia menyerahkan foto profil dirinya dan patung karakter yang ia gambarkan.
Saat itu, ia mengirimkan dua video yang menampilkan dirinya berpose sebagai patung Gatotkaka dan Hanoman. Kedua tokoh ini merupakan tokoh dalam wayang yang merupakan salah satu ciri khas kebudayaan Indonesia khususnya di Pulau Jawa.
Yusuf menjelaskan, “Kemarin (2020) ada acara pemilihan patung hidup dunia, kalian mengirimkan dua film, tokoh Gatotkaca dan Hanoman. Ternyata Hanoman lah yang lewat.”
Sayangnya, gelombang baru pandemi Covid-19 terjadi pada tahun ini. Saat itu, penyebaran Covid-19 begitu besar sehingga hampir setiap negara di dunia menerapkan sistem karantina. Alhasil, pementasan ini beberapa kali ditunda hingga akhirnya dibatalkan.
“Cuma sayang, awal Februari yang seleksi hanya ada Covid. Setelah terpilih, ayah saya ingin dikirim ke Belanda untuk mengikuti acara tersebut. Ternyata di Belanda juga ada Covid. Suatu saat.” Acara tersebut dibatalkan.
Selain kemungkinan ke Belanda, ia sudah mendapat tawaran jalan-jalan ke Filipina untuk mengikuti acara di sana. Tentu saja Yusuf harus tampil sebagai patung manusia asal Indonesia. Meski sayangnya rencana tersebut juga batal karena belum ada kabar dari pihak yang ingin mengundangnya.
Meski sangat disayangkan, ia mengakui bahwa pada tahun-tahun sebelum pandemi, ada satu lagi patung manusia yang muncul di acara tersebut. Berkat profesinya tersebut, rekannya berhasil merantau ke luar negeri.
Selain Yusuf, pria patung lainnya bernama Eko juga mengaku mendapat kesempatan jalan-jalan keliling Indonesia berkat profesinya. Peluang tersebut tentu saja muncul ketika ia diundang oleh beberapa pihak untuk tampil sebagai patung manusia dalam sebuah upacara. Menurutnya, ini adalah kesempatan yang berharga.
“Di dunia ini, waktu dibayar tanpa uang. Aku di Sirbon, aku di Silegun, aku di Semarang, aku di Medan, aku di Palembang. Bagi saya, ini adalah pengalaman yang berkesan.”
Selain itu, Eko mengaku sangat senang menjadi patung manusia karena bisa berfoto bersama pejabat tinggi Indonesia. Ia bertemu Joko Widodo saat masih menjabat Gubernur Jakarta dan kemudian Suzy Pujastuti saat menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan.
“Saya juga diundang ke acara-acara yang diadakan pejabat tinggi negara. Saat Jokowi Ahok jadi gubernur, saya diajak dan berfoto bersama mereka. Saat itu Bu Susi, saya Menteri Perikanan dan Kelautan,” ujarnya. dikatakan.
Di sisi lain, patung manusia lainnya bernama Wahyu juga berkesempatan berangkat ke daerah lain yang belum pernah dikunjungi sebelumnya. Meski mengaku hanya bisa ke Pulau Jawa.
“Dulu saya sering diundang ke acara-acara. Oleh karena itu saya pernah bepergian ke luar kota, jauh-jauh ke Jawa Timur. Teman saya dari komunitas yang sama pernah berkunjung ke Papua, namun saya tidak diundang. Kalau saya yang di sekitar Jawa, Jawa Timur yang paling jauh. (yang)