Jakarta –

Pria asal Vietnam, Luu Thanh Nam (37), mencuri jenazah pamannya yang hanya tersisa tulangnya. Perbuatan itu dilakukannya untuk memeras keluarga pamannya agar melunasi utang judinya.

Menurut SCMP pada Kamis (26/09/2024), pencurian ini terjadi pada 9 September di provinsi Thanh Hoa di Vietnam utara. Dalam aksinya, Nam hanya menggunakan sekop untuk menggali makam pamannya yang meninggal empat tahun lalu.

Padahal, dalam tradisi Vietnam, mengganggu kuburan orang yang sudah meninggal dianggap sangat tidak sopan. Perbuatan tersebut diyakini dapat menimbulkan keresahan bagi jiwa orang yang meninggal, sehingga dapat menimpa orang yang masih hidup.

Keesokan harinya, Nam mengirim pesan teks ke istri sepupunya, Luu Thanh Hoi, dengan nomor telepon anonim. Ia menuntut pembayaran VND 5 miliar atau setara Rp 3,08 miliar (kurs Rp 0,62/dong) sebagai tebusan pengembalian tulang tersebut.

Nam kemudian juga mengancam keluarga pamannya agar menghubungi polisi. Jika tidak, mereka akan kehilangan sisa tubuh Hoi yang dicuri.

Khawatir dengan pesan tersebut, Hoi dan istrinya memeriksa kuburan dan menemukan lubang di tutup peti mati. Mengabaikan ancaman Nam, Hoi langsung melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Setelah dilakukan penyelidikan, Nam diketahui sebagai pelaku dan mengakui semua kejahatannya. Dalam proses penyidikan, ia menganggap utang judi dalam jumlah besar sebagai motif perbuatannya.

Tak lama kemudian, polisi pun berhasil menemukan tulang-tulang curian tersebut dan mengembalikannya kepada pihak keluarga. Hoi kemudian menguburkan kembali jenazah ayahnya sesuai adat setempat, dengan harapan dapat mengembalikan kedamaian jiwa almarhum.

Pada tanggal 12 September, Nam ditangkap karena pemecatan berat dan pemerasan, namun hukuman pastinya tidak diungkapkan. Di Vietnam, hukuman bagi orang yang kehilangan kuburan bisa mencapai tujuh tahun penjara, dan mereka yang dinyatakan bersalah melakukan pemerasan dapat menghadapi hukuman hingga 20 tahun penjara.

Lihat juga videonya: Penampakan Vietnam dikepung banjir akibat Topan Yagi

(halaman/halaman)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *