Jakarta –
Read More : Akrab! Arsjad Rasjid-Anindya Bakrie Kompak Bakal Bawa Kadin Lebih Baik
Direktur Utama PT Danareksa (Persero), Yadi Jaya Ruchandi mengatakan, empat BUMN yang dihidupkan kembali dan direstrukturisasi oleh PT Perusahan Pengelola Aset (PPA) berpeluang bertahan. Diketahui, PPA mengelola 21 BUMN dan satu anak perusahaan yang diberi kepercayaan pengelolaan, 8 di antaranya diperkirakan akan ditutup.
BUMN yang dimaksud adalah PT Pengusahaan Daerah Industri Batam Pulau (Persero), PT Boma Bisma Indra (Persero), PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) dan PT Industri Kapal Indonesia (Persero). Rencananya keempat BUMN tersebut akan dialihkan ke PT Danareksa (Persero).
Sebenarnya kalau mau jelas, dari 21 tambah satu, saat ini hanya ada empat opsi, katanya di DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (24/6/2024).
Yadi menjelaskan, PT Boma Bisma Indra (Persero) berpeluang bertahan berkat kebijakan larangan terbatas yang diterapkan Kementerian Perindustrian. Industri mendapat tambahan permintaan dari pasar berkat lartas yang sebelumnya kalah bersaing dengan produk impor.
“Lanjutnya produksi, bisa saja, ada langkah Kemenperin yang akan membiarkan industri manufaktur dalam negeri memulihkan permintaannya. Sampai saat ini kita tertinggal dari negara sekitar, jadi orang impor,” kata dia. . menjelaskan.
Kemudian PT Industri Kapal Indonesia (Persero) dan PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) atau DKB juga memiliki peminat yang sangat baik. Hal ini tidak terlepas dari status Indonesia sebagai negara maritim.
“Dari sisi demand karena kita negara maritim sangat bagus. Dan sebelum DKB dan IKI ikut serta yang lalu kita selesaikan. Tapi peluang untuk sembuh sangat besar,” tuturnya.
Menurut Yadi, proses orientasi akan dilakukan secara hati-hati dan mengutamakan peningkatan kinerja perusahaan di atas segalanya. (ily/rd)