Jakarta –

Mitos bahwa mencabut gigi atas dapat menyebabkan kebutaan membuat banyak orang khawatir dan bingung. Dikatakan bahwa jika gigi atas tidak diangkat dengan benar, dapat merusak otak dan menyebabkan kebutaan.

Hal ini juga menimbulkan ketakutan bagi mereka yang harus menjalani prosedur pencabutan gigi. Namun apakah memang ada hubungan antara pencabutan gigi atas dengan risiko kebutaan?

Menanggapi hal tersebut, dr Alana Aluditasari, SpKGA mengatakan pencabutan gigi atas dapat menyebabkan kebutaan adalah mitos belaka.

“Itu mitos, tidak benar. Jadi kalau harus cabut gigi atas juga tidak apa-apa,” kata dokter. Alana saat jumpa pers di Jakarta Selatan 18/3/2024.

Menurutnya, risiko kebutaan hanya mitos belaka dan tidak ada hubungan antara mencabut gigi atas dengan kebutaan.

Saraf gigi meluas hingga ke kepala. Namun sebarannya luas dan tidak hanya terfokus pada mata atau otak, ujarnya.

Ketika gigi atas dicabut, saraf yang terhubung ke mata tidak terpengaruh secara langsung.

“Gigi punya syaraf, tapi bercabang banyak, jadi tidak hanya nyambung ke mata, tapi salurannya banyak. Jangan percaya buta karena cabut gigi,” ujarnya menjelaskan bahaya cabut gigi jantung.

Alih-alih menyebabkan kebutaan, masalah gigi justru lebih berpeluang berujung pada gangguan jantung. Hal ini dikarenakan jantung dan gigi (baik gigi atas maupun bawah) mempunyai saluran langsung yang saling terhubung.

Masalah gigi, seperti gigi berlubang yang tidak diobati, dapat membuat pasien berisiko tinggi mengalami gagal jantung.

“Kalau gigi ke jantung, maka darah masuk ke jantung semua, ada saluran langsung. Kalau gigi berlubang, kemudian kotor dan ada bakteri, maka bakteri itu bisa masuk ke pembuluh darah. dibawa ke hati.” kata dr. Alana.

Oleh karena itu, risiko penyakit jantung sangat tinggi, lanjutnya.

Oleh karena itu, ketika pasien mengalami serangan jantung, biasanya dokter akan memeriksa kesehatan giginya.

Selama operasi jantung, jika gigi pasien retak, maka harus ditambal dan dibersihkan. Ini harus dilakukan sebelum pasien dioperasi.

“Karena percuma, jantungnya dipulihkan setelah operasi, tapi karena giginya berlubang, bakterinya masuk lagi ke jantung dan merusak jantung lagi. Makanya gigi dan jantung lebih dekat daripada gigi dan mata, tutupnya. Simak videonya “Yang ditanam di otak manusia ada masalah, Neuralink klaim tidak berbahaya” (khq/fds)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *