Jakarta –
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membantu memperluas pasar produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan menyediakan produk “ATM” atau vending machine box produk UMKM. Baru-baru ini Perum Perhutani meluncurkan vending machine kopi dan madu.
Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga, mesin ini merupakan program yang bertujuan untuk memudahkan akses masyarakat terhadap produk UMKM kapanpun dan dimanapun. Ia berharap seluruh kantor BUMN memiliki mesin tersebut agar UMKM binaan masing-masing perusahaan dapat menjual produknya.
“Semuanya kita dorong terus karena Pak Erick (Menteri BUMN) berdedikasi pada UMKM, jadi misinya bukan hanya pemasaran B2B (business to business) UMKM saja, tapi kami juga melakukannya di kantor-kantor kami. Kita harapkan semua yang ada di BUMN punya kantor di sana. “Vending machinenya seperti itu, jadi dia punya pusat penjualan di sana,” ujarnya di kantor Perum Perhutani, Jakarta Selatan, Senin (15/07/2024).
Arya juga menjelaskan, mesin ini merupakan keberhasilan Kementerian BUMN dalam terus mendukung UMKM dalam mengembangkan pasarnya.
Pak Erick, kalau bertemu dengan pengusaha besar selalu ditanya apa solusinya untuk membantu pasar UMKM masuk dalam bingkai BUMN, makanya kita izinkan produk UMKM masuk ke vending machine yang dikelola BUMN. memberikan nilai tambah bagi UMKM dan juga bagi Perhutani, apalagi di era saat ini pasar sedang bergerak, “produk yang menarik calon konsumen, kami membantu UMKM agar produk andalan mereka hadir di depan toko-toko dekat masyarakat,” kata Arya.
Sementara itu, General Manager Perum Perhutani Wahyu Kuncoro menjelaskan bahwa Perhutani berkomitmen untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat desa hutan dan meningkatkan manfaat produksi hutan bersama.
“Perhutani melakukan banyak langkah untuk membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat desa hutan, salah satunya melalui UMKM. Peluncuran ini merupakan langkah tegas kami untuk meningkatkan daya jual produk UMKM, khususnya produk berbasis hutan,” jelas Wahyu.
Perum Perhutani Vending Machine dan UMKM Corner menawarkan berbagai produk kopi hasil UMKM dari berbagai daerah, mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Kopi yang ditawarkan berkisar dari Robusta, Excelsa, Liberika, Arabika, hingga Okra yang inovatif.
Sejauh ini, Perhutani bersama masyarakat desa hutan telah mengembangkan budidaya kopi di lahan seluas 43.143 hektar (ha) yang tersebar di 32 Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Perhutani, dengan dukungan 518 Lembaga Perkumpulan Desa Hutan (LMDH) dan 75.872 petani. .
Selain produk kopi, Pojok UMKM Perhutani juga menawarkan beragam produk hasil karya 24 mitra binaan yang tersebar di 18 unit usaha Perhutani, seperti makanan, minuman, oleh-oleh batik, dan kerajinan rotan.
Dengan bertambahnya vending machine dan pojok UMKM yang saat ini dikelola Perum Perhutani, BUMN mengelola sembilan vending machine. Awalnya, terdapat delapan vending machine UMKM yang berlokasi di lokasi strategis berbeda.
Bidang-bidang tersebut antara lain Kementerian BUMN yang diterbitkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Mereka juga berlokasi di Stasiun Gambir PT Pertamina (Persero) dan Stasiun Gondangdia PT PLN (Persero) yang keduanya bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Bahkan di seluruh terminal Bandara Soekarno-Hatta. Terminal 1 oleh BNI, Terminal 2 oleh Telkom dan Terminal 3 oleh PLN, semuanya bekerjasama dengan PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports). Selain itu, vending machine juga tersedia di kantor Hutama Karya dan Pegadaian.
Setiap vending machine menawarkan setidaknya 20 makanan ringan kepada UMKM lokal beserta transaksi pembayaran yang dapat dengan mudah dilakukan menggunakan QRIS. Setelah pembayaran, produk dapat diambil langsung dari kotak di bawah mesin. (di sana/gambar)