Jakarta –
Penumpang kapal pesiar TUI menginginkan uangnya kembali setelah kapal pesiar senilai R40 juta itu kandas di satu negara.
Melansir Stuff.co.nz, pada Jumat (27/9/2024) kapal tersebut tidak bisa berlabuh di sepertiga pelabuhan yang dijadwalkan. Hal ini terjadi karena baling-baling kapal mengalami kerusakan.
Kapal pesiar Rhine Gems milik operator TUI dijadwalkan mengunjungi delapan kota di Jerman, Swiss, dan Prancis pada 26 Agustus 2024. Namun kapal tersebut baru sampai di satu negara.
Kapal yang berjumlah 155 penumpang itu kemudian terdampar di Frankfurt selama tiga malam dan 100 penumpang membuat grup WhatsApp untuk meminta uang mereka kembali.
Kapten kapal mengaku mengetahui permasalahan tersebut sebelum kapalnya berlayar. Lalu, sebelum berangkat, salah satu tujuannya berubah, dari kota Worms di Jerman menjadi Ludwigshafen. “Kami menghadapi masalah ini setiap hari,” kata sang kapten dalam video tersebut.
“Saya kurang tahu pastinya. Mungkin di sana (selama) tiga atau empat minggu,” jelasnya saat ditanya sudah berapa lama baling-balingnya bermasalah.
Lebih dari 40 dari sekitar 155 penumpang di dalamnya menghubungi Telegraph untuk menyampaikan keluhan mereka. Penumpang ditawari kompensasi hanya £200 (Rs 4 juta) dengan tambahan voucher £200 (Rs 4 juta).
Jumlah tersebut kemudian dianggap tidak cukup untuk membayar kesulitan yang mereka derita. Mereka juga menuntut kompensasi penuh.
Banyak pengunjung yang kesal karena hari besar mereka terganggu, ada pula yang mengatakan itu adalah hari jadi pernikahan, ulang tahun, atau bulan madu.
Masalahnya dimulai pada hari ketiga jam 9 pagi. Kapal pesiar tiba di Ludwigshafen terlambat tiga jam. Para penumpang mengatakan bahwa kapal tersebut bergerak jauh lebih lambat dibandingkan kapal lain di daerah tersebut.
Selama pertemuan makan siang, penumpang diberitahu bahwa rencana perjalanan awal mereka harus dibatalkan karena permukaan laut terlalu rendah. Alih-alih mengunjungi tiga negara, pelayaran tersebut hanya sebatas perairan Jerman.
Namun, pelanggan mengatakan bahwa kapal lain dapat melakukan perjalanan lebih jauh ke atas Sungai Rhine meskipun permukaan air rendah. Mereka diberitahu bahwa masalah pada baling-baling kapal membuat TUI Isla tidak dapat mempertahankan kecepatan yang disyaratkan oleh otoritas sungai.
Baling-baling yang rusak memberikan tekanan tambahan pada mesin yang tersisa. Hal ini disebabkan mesin terlalu panas. Saksikan Tenggelamnya Kapal Pesiar Bayesian Daftar Orang Kaya (wkn/wkn)