Lombok –
Mandalika Hotels Association (MHA) menyikapi permasalahan kenaikan tarif kamar hotel di Lombok jelang balapan MotoGP Mandalika 2024.
Asosiasi hotel di Mandalika menuding isu kenaikan tarif sewa kamar hotel hanya sekedar “menyalahkan” minimnya antusiasme terhadap MotoGP.
“Ini isu-isu lama yang sengaja diungkit pihak penyelenggara untuk menutupi ketidakmampuan mereka menjual tiket MotoGP,” kata Sekretaris MHA Rata Vijaya kepada detikBali, Rabu (11/9/2024).
“Di setiap gelaran MotoGP, kami masih dikejutkan dengan permasalahan mahalnya harga kamar hotel,” ujarnya.
Ratha juga mengkritik klaim rendahnya minat penonton terhadap MotoGP Mandalika 2024.
“Jika seorang penonton mampu membeli tiket MotoGP seharga Rp 15 juta dan membayar kamar Rp 2 juta, itu masih wajar. Buat apa dia mengeluh ketika bisa membayar tiket puluhan juta dan kamar hotel seharga Rp 2 juta, katanya. Ratha.
Menurut Ratha, kenaikan tarif kamar hotel merupakan bagian dari dinamika pasar atau strategi pemasaran yang diterapkan jauh sebelum MotoGP Mandalika 2024. Padahal, tarif semalam berlaku mulai tahun pertama dan di mana pun ajang dunia itu digelar. .
“Tarif kamar setinggi itu bukan fenomena baru. Kami menjual kamar hotel dan MGPA dan ITDC menjual tiket MotoGP. Kami tidak pernah mengeluh dengan mahalnya harga tiket (MotoGP),” ujarnya.
Naiknya tarif kamar hotel merupakan cerminan dari hukum supply and demand. Permintaan kamar hotel lebih tinggi dibandingkan MotoGP Mandalika, dan jumlah kamar hotel terbatas sehingga harga naik signifikan.
Ketua Blok Pujut mengatakan, setiap hotel mempunyai pertimbangan tersendiri dalam memutuskan apakah akan menambah atau mengurangi jumlah kamar. Hotel tidak bisa sembarangan menentukan harga. Ini, kata Rata, semua sudah diperhitungkan.
“Kami memiliki dasar akuntansi yang detail dalam menetapkan tarif kamar. Sebagai pengusaha, kami juga tidak serta merta menaikkan harga tanpa pertimbangan yang matang,” tambah Rata.
Rata mencatat kenaikan tarif kamar hotel masih dalam batas wajar. Kenaikan besar tarif kamar yang terlihat di platform online mencakup kenaikan sebesar 17-25 persen untuk agen perjalanan. Hal ini termasuk dalam paket terminasi agar kenaikan tarif kamar hotel bukan akibat manipulasi.
Perlu diketahui, hal ini juga berlaku untuk seluruh hotel di Jawa dan Bali ketika ada acara dan konser. Jadi tidak hanya di Mandalika saja,” jelas Ratha.
Sebelumnya, Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri mengatakan, persoalan mahalnya tarif kamar hotel sebaiknya dibicarakan terlebih dahulu dengan pemilik hotel. Patul mengatakan, hal tersebut tidak bisa diterima tanpa mendengar langsung dari pengusaha.
“Mari kita berkumpul dengan komunitas hotel di Lombok Tengah. Masalahnya apa,” kata Patul kepada detikBali saat ditemui di Praya, Selasa (9/10/2024).
Menurut Patul, isu mahalnya kamar hotel selalu bergema menjelang acara dimulai.
________________
Artikel ini dimuat di detikBali
Harga Hotel Meroket Saat MotoGP Mandalika, Kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (wkn/wkn)