Jakarta –
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menanggapi peningkatan investasi Apple sebesar Rp 1,5 triliun untuk menjual iPhone 16 series di pasar Indonesia.
Sejauh ini, Meutya mengaku Kementerian Komunikasi dan Digital (Comdigi) belum menerima informasi mengenai peningkatan jumlah investasi dari perusahaan yang berbasis di Cupertino, Indonesia.
Mungkin sudah diberikan ke kementerian lain, tapi tidak ada pemberitahuan resmi yang diberikan ke Komdigi,” kata Menkominfo Meutya saat ditemui di acara Komdigi Journalism Awards di Jakarta pada Jumat. Selasa. /2024).
Lebih lanjut, Meutya mengatakan, posisi Komdigi diharapkan di tengah kabar adanya tambahan investasi Apple di Indonesia.
“Comdigy belum menerima komitmen apa pun dari Apple di kantor,” ujarnya.
Apple meluncurkan langkah baru untuk menjual iPhone 16 di Indonesia setelah Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengabaikan investasi senilai $157 miliar di pabrik di Bandung. Perusahaan teknologi pimpinan Tim Cook ini menawarkan investasi 10x lipat, tambahan investasi USD 100 juta atau Rp 1,5 triliun.
Menurut Bloomberg, Apple menawarkan investasi untuk dua tahun ke depan. Dana ini akan digunakan untuk membiayai penelitian dan pengembangan, bukan produksi.
Kementerian Perindustrian juga mengatakan para eksekutif Apple diminta bertemu dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kertasasmita. Namun, setelah terbang ke Jakarta, para eksekutif senior Apple diberitahu bahwa Agus berhalangan dan diminta untuk bertemu dengan Deputy Chief Information Officer.
Kementerian Perindustrian dan Apple belum menanggapi laporan terbaru Bloomberg. Namun tentunya para penggemar Apple berharap aplikasi ini dapat memberikan izin kepada Apple untuk menjual iPhone 16 di Indonesia.
Sebelumnya diberitakan, seri iPhone 16 belum juga dirilis di Indonesia, hampir dua bulan setelah peluncuran globalnya. Handset ini tidak memenuhi Tingkat Kandungan Asli (TKDN) yang dipersyaratkan untuk mengimpor perangkat seluler seperti ponsel dan tablet.
Skema TKDN ada tiga, pertama skema produksi, kedua skema penerapan, dan ketiga skema inovasi. Apple kemudian memilih opsi ketiga melalui program Apple Developer Academy, namun menurut Menperin, skema produksinya lebih cocok.
Kementerian Perindustrian menyebut sertifikat TKDN Apple sudah habis masa berlakunya dan perlu diperbarui. Proses ekspansi masih menunggu Apple merealisasikan investasinya sebesar Rp 1,71 triliun yang saat ini hanya setara Rp 1,48 triliun.
Bloomberg telah menerbitkan laporan, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, bahwa Apple mengusulkan untuk menginvestasikan hampir 10 juta dolar (157 miliar rupiah) di Indonesia untuk memproduksi beberapa produk.
Apple akan berinvestasi di pabrik di Bandung, Jawa Barat, bersama beberapa pemasok. Pabrik tersebut akan memproduksi aksesoris dan komponen untuk perangkat Apple.
Apple disebut-sebut sudah mengajukan usulan ini ke Kementerian Perindustrian. Simak “Video iPhone 16 Belum Ada di RI, Menteri TIK: Harapkan Janji Apple” (agt/fyk)