Jakarta –
Peningkatan kasus umum di beberapa negara Asia, termasuk Cina dan Thailand, disebabkan oleh salah satu varian NB.1.8.1. 23. Kemungkinan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menciptakan varian sebagai varian pemantauan (VUM) karena perbedaan global adalah mutasi cepat dan timbal balik dapat meningkatkan transmisi.
Pada saat itu, varian dilaporkan di 22 negara dan menyumbang lebih dari 10% kasus Covid di seluruh dunia.
NB.1.8.1 adalah varian pemulihan XDV.1.5.1, menurut WHO. Varian ini mirip dengan varian utama LP.8.1, tetapi memiliki mutasi lain pada protein mutakhir yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk menghindari sistem kekebalan tubuh.
Seperti opsi lain Omicron, NB.1.8.1 juga sangat menular. Namun, masih terlalu dini untuk melihat apakah opsi ini lebih mudah ditransfer daripada perubahan lainnya.
Sebuah studi yang dikutip pada bulan April menunjukkan bahwa NB.1.8.1 memiliki mutasi lain yang dapat mendominasi di masa depan. Namun, tidak ada bukti bahwa NB.18.1 menyebabkan penyakit yang lebih parah.
“Risiko global yang ditimbulkan oleh NB.1.8.1 dianggap rendah,” yang kata.
Dibandingkan dengan opsi sebelumnya, varian ini tampaknya tidak menyebabkan peningkatan tingkat konstitusional. Infeksinya ringan, kata William Schaffner, PhD, profesor penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center.
“Varian baru ini cenderung menyebabkan banyak infeksi ringan,” kata Schaffner, menambahkan bahwa ini sebagian karena tingginya kekebalan populasi.
Berikutnya adalah serangkaian gejala yang mungkin disebabkan oleh COVID-19 NB.1.8.1: Rasa sakit batuksitas diblokir, lelah atau tertutup di dalam tubuh? ”(AVK/KNO)