Alternatif –

Kebijakan Menteri Keuangan Mulyani yang memotong anggaran perjalanan dinas hingga 50 persen telah merugikan hotel-hotel di Lombok hingga miliaran rupee.

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) (PEMPROV) menyatakan belasan acara Pertemuan, Insentif, Konferensi dan Pameran (MICE) dibatalkan akibat kebijakan resmi pemotongan anggaran perjalanan Kementerian Keuangan (KMENQ). .

“Menurut informasi Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB, ada sekitar 17 MICE (yang terkena penyakit tersebut),” kata Jamaluddin Malati, Direktur Dinas Pariwisata (DISPAR) NTB di Mataram, Kamis (28/11). /2024).

Dampaknya, hotel diperkirakan akan merugi puluhan ribu rupee. Jamal mengatakan, salah satu dari 17 hotel MICE yang dibatalkan mengaku mengalami kerugian sekitar Rp 1 miliar akibat kebijakan Kementerian Keuangan yang memotong anggaran perjalanan dinas pejabat.

“Ada hotel (di Lombok Barat) yang saya diberitahu diperkirakan akan membayar Rp 100 juta lebih dari beberapa kementerian atau BUMN yang melaksanakan MICE di Lombok. Ya ke depan bisa diharapkan (pengurangan) atau tidak (lurus) 50 persen, awal 10 persen, atau 20 persen,” imbuh Jamal.

Jamal mengatakan, jika hotel merugi Rp 1 miliar, maka potensi kerugian hotel berbintang di Lombok akibat kebijakan penghematan mencapai Rp puluhan miliar.

“Kami berharap ada pemotongan 50 persen (anggaran) untuk perjalanan dinas. Karena menurut teman-teman di industri perhotelan, pariwisata dan lainnya, kejadian kemarin (dampak pemotongan anggaran perjalanan dinas) menyebabkan banyak hotel yang kembali.” DP,” kata Jamal.

Di sisi lain, Jamal berharap ke depan program MICE NTB akan terus ramai. Agenda MICE dilaksanakan baik oleh instansi provinsi maupun kementerian masing-masing.

“Kedepannya banyak kegiatan MICE yang diharapkan dapat dilakukan oleh dinas provinsi bekerjasama dengan kementerian terkait,” ujarnya.

Sebelumnya, Anggota Dewan dan Pembina Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB I Gusti Lanang Patra mengatakan, industri perhotelan tentu akan paling terkena dampaknya. Sebab, setelah usulan tersebut keluar, program MICE pemerintah tahun 2025 mulai ditarik kembali.

“Banyak yang pembatalan, sekitar empat (hotel), sebagian besar di kota (Mataram). Saat ini hotel (hotel) menunggu aturan lebih lanjut,” kata Lanang kepada detikBali.

“Ini berdampak besar bagi hotel-hotel kami, khususnya city hotel, karena program MICE biasanya berlangsung di pusat kota. Dampaknya (sebaliknya) terhadap hotel di luar kota lebih kecil,” imbuhnya.

Lanang menilai kebijakan pengurangan anggaran perjalanan dinas berdampak besar pada industri perhotelan. Sebab, porsi program pemerintah (MICE) terhadap pendapatan hotel minimal 50 persen. Sisanya berasal dari sumbangan dunia usaha dan wisatawan selama musim liburan.

“Dengan adanya pemotongan anggaran perjalanan dinas (yang sudah dilaksanakan) di Pusat, pasti tingkat okupansi kamar kita akan turun hingga 50 persen,” kata Lanang.

Sebagai informasi, Menteri Keuangan Shri Mulyani Indrawati telah menerbitkan Surat Edaran Nomor S-1023/MK.02.2024 yang berlaku mulai 7 November 2024 tentang Pemotongan Anggaran Perjalanan Dinas bagi Menteri dan Pejabat.

Atas perintah Presiden Prabowo Subianto, kementerian dan lembaga seperti kejaksaan dan kepolisian diminta mengurangi anggaran perjalanan dinas minimal 50 persen.

——–

Artikel ini dimuat di detikBali. Saksikan video “Makan Malam Prasmanan Iga OP Lezat di Padma Bandung” (wsw/wsw)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *