Jakarta –

Read More : Tren Kanker Paru di Kalangan Non Perokok Naik, Inikah Pemicunya?

Kadar sel darah putih atau white blood cell dalam tubuh merupakan salah satu indikator kesehatan seseorang. Sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan utama tubuh terhadap infeksi dan penyakit.

Dokter dapat mengidentifikasi beberapa masalah kesehatan dengan memantau jumlah sel darah putih dalam darah. Sebab, peningkatan atau penurunan sel darah putih bisa menandakan adanya suatu penyakit. Lalu berapakah kadar sel darah putih yang normal?

Secara umum, kadar sel darah putih normal berkisar antara 4.000 hingga 11.000 sel per mikroliter darah, demikian dilansir dari situs Cleveland Clinic. Namun, rincian kadar sel darah putih normal berbeda-beda berdasarkan usia.

Mengutip laman Kementerian Kesehatan, berikut jumlah normal sel darah putih per mikroliter darah (cell per microliter of blood) berdasarkan kelompok umur: Bayi baru lahir: 9.400 hingga 34.000 per mikroliter darah Bayi (3 hingga 5 Usia): 4.000 hingga 12.000 per mikroliter darah Remaja (12 hingga 15 tahun): 3.500 hingga 9.000 per mikroliter darah Dewasa (15 tahun ke atas): 3.500 hingga 10.500 per mikroliter darah

Sel darah putih atau sel darah putih bertugas melindungi tubuh dari infeksi. Sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh, sel darah putih bersirkulasi di dalam darah dan merespons cedera dan penyakit.

Ada lima jenis sel darah putih: neutrofil, limfosit, eosinofil, basofil, dan monosit. Mengutip Klinik Cleveland, ada banyak hal yang terjadi di sini. Neutrofil: Membantu melindungi tubuh dari infeksi dengan membunuh bakteri. Limfosit: Terdiri dari sel T, sel pembunuh alami, dan sel B, mereka melindungi tubuh dari infeksi virus dan menghasilkan protein yang membantu melawan infeksi (eosinofil: Mengidentifikasi parasit, sel kanker, dan Basofil: Menyebabkan reaksi alergi seperti batuk, bersin , dan pilek. Monosit: Melindungi dari infeksi dengan membersihkan sel-sel yang rusak

Kadar sel darah putih yang tidak normal terjadi ketika jumlah sel darah putih lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya. Ada dua syarat di bawah ini. 1. Leukositosis

Kondisi dimana jumlah sel darah putih meningkat disebut leukositosis. Artinya, jumlah sel darah putih di dalam tubuh lebih banyak dari biasanya.

Sel darah putih diproduksi di sumsum tulang untuk melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit. Namun, jika dikonsumsi terlalu banyak, seringkali menyebabkan infeksi dan peradangan pada tubuh.

Leukositosis memiliki banyak gejala yang mengindikasikan adanya infeksi, seperti limfoma atau leukemia. Tanda-tanda umum adalah: Demam Kelelahan Nyeri Kesulitan bernapas Keringat malam Penurunan berat badan Ruam kulit Mengi atau berbunyi saat bernapas 2. Leukopenia

Kebalikan dari leukositosis, ketika jumlah sel darah putih kurang dari normal disebut leukopenia. Khususnya, ketika jumlah neutrofil dalam tubuh lebih sedikit dari biasanya.

Kurangnya sel darah putih membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi. Leukopenia sendiri tidak memiliki gejala, namun kondisi tersebut dapat memicu infeksi dan dapat menimbulkan gejala seperti: Demam, menggigil Pembengkakan dan kemerahan Sariawan Bintik-bintik merah atau putih di dalam mulut Sakit tenggorokan Batuk parah atau sesak napas Nyeri buang air kecil atau diare parah yang berbau seperti urin Luka atau bengkak yang mengeluarkan nanah Keputihan tidak normal atau gatal.

Berikut akan kami jelaskan kondisi nilai sel darah putih normal dan nilai sel darah putih abnormal. Saya harap artikel ini bermanfaat bagi Anda. Tonton video “Dengarkan! Inilah manfaat mendonor darah bagi kesehatan” (baris/baris)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *