Jakarta –

Read More : 7 Manfaat Brown Sugar dan Perbedaannya dengan Gula Putih

Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat mempengaruhi kesehatan Anda, terutama organ tubuh Anda. Tubuh sebenarnya membutuhkan gula sebagai sumber energi atau lemak agar tubuh dapat berfungsi dengan baik.

Padahal, gula bisa ditemukan pada banyak makanan, misalnya buah-buahan. Banyak makanan atau minuman mungkin mengandung tambahan gula.

Itupun penggunaan gulanya harus dibatasi agar tidak kembali lagi ke dalam tubuh. Menurut Harvard Health Publishing, saat Anda mengonsumsi gula, sebagian besar gula akan diserap ke dalam usus kecil. Enzim khusus menyerang molekul besar dan mengubahnya menjadi tiga gula sederhana, yaitu glukosa, galaktosa, dan fruktosa.

Hati dan otot akan menyimpan sebagian glukosa sebagai glikogen, suatu molekul yang dapat diubah menjadi glukosa saat tubuh membutuhkannya.

Namun ketika glukosa memasuki aliran darah, kadar glukosa darah akan meningkat. Setelah itu, pankreas akan mengeluarkan hormon insulin untuk membantu glukosa mencapai target atau sel yang dibutuhkan tubuh.

Ahli diet Dr Tan Shot Yen menjelaskan, konsumsi gula berlebihan dapat menimbulkan banyak masalah kesehatan. Diantaranya: Kecanduan. Meningkatnya permintaan akan banyak makanan manis, pengeroposan tulang, risiko diabetes dan stroke meningkat, serta kemungkinan kanker meningkat akibat obesitas dan gula.

Masalah kelebihan gula menyebabkan naiknya insulin, yang dulu dimaksudkan untuk menghambat gula untuk mencegah diabetes. Dan kelebihan gula ini disimpan sebagai lemak, ujarnya saat dihubungi detikcom, Senin (3/6/2024). .

Resikonya kalau insulin terus dirangsang, bisa terjadi resistensi insulin, insulin jadi resisten, tidak bisa menurunkan gula darah, sehingga menyebabkan diabetes, ujarnya. Jadi seberapa amankah menggunakan gula?

Dr Tan menjelaskan, sebaiknya konsumsi gula yang berasal dari sumbernya, seperti beras, umbi-umbian, jagung, sagu, sayur mayur, dan buah-buahan.

“Maka sebisa mungkin tidak perlu menambahkan bahan-bahan buatan seperti gula pasir atau pemanis buatan,” ujarnya.

Hindari juga makanan kemasan yang banyak mengandung gula, dan waspadai ‘gula tersembunyi’ di dalam barang kemasan serta biasakan memahami label makanan. Tonton video “Ahli Gizi Sebut MSG Lebih Sehat Dibanding Kontroversi Gula dan Garam” (suc/suc)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *