Jakarta –
Buah naga dikenal sebagai buah tropis rendah kalori. Kaya nutrisi, probiotik, serat dan bahan sehat lainnya.
Tampilan buah naga yang unik dan kandungan ‘makanan super’ membuat buah ini populer di kalangan pecinta kuliner dan sadar kesehatan. Healthline mengutip nilai gizi satu porsi atau 180 gram buah naga sebagai berikut: Kalori: 103 Protein: 0,6 gram Lemak: 0,2 gram Karbohidrat: 27,4 gram Serat: 5,6 gram Besi: 0,324 miligram (mg) 2.mg Vitamin C: 7.7 mg Vitamin E: 0,2 mg
Mencegah penyakit jantung dan diabetes
Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang menyebabkan kerusakan sel, peradangan, dan penyakit. Salah satu cara untuk melawan atau mencegah kondisi ini adalah dengan mengonsumsi makanan kaya antioksidan, seperti buah naga.
Antioksidan bekerja dengan cara menetralisir radikal bebas sehingga mencegah kerusakan sel dan peradangan. Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan kaya antioksidan dapat membantu mencegah penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, dan radang sendi.
Buah naga mengandung banyak antioksidan kuat, termasuk vitamin C dan karotenoid.
Yang terpenting, antioksidan bekerja paling baik bila dikonsumsi secara alami dalam makanan, bukan dalam bentuk pil atau suplemen.
Pencegahan kanker usus besar
Serat makanan adalah karbohidrat yang tidak dapat dicerna dengan banyak manfaat kesehatan. Meskipun serat terkenal karena perannya dalam pencernaan, penelitian menunjukkan bahwa serat melindungi terhadap penyakit dan kondisi kesehatan seperti penyakit jantung atau diabetes tipe 2 dan membantu menjaga berat badan yang sehat.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet tinggi serat dapat melindungi terhadap kanker usus besar.
Meskipun belum ada penelitian yang secara langsung mengaitkan buah naga dengan salah satu kondisi ini, kandungan seratnya yang tinggi membantu memenuhi kebutuhan harian yang direkomendasikan.
Namun, penting untuk diingat bahwa pola makan tinggi serat juga memiliki kekurangan, terutama jika Anda mengikuti pola makan rendah serat. Untuk menghindari sakit perut, secara bertahap tingkatkan jumlah serat dalam makanan Anda dan minum banyak cairan.
Usus yang sehat
Usus adalah rumah bagi sekitar 100 triliun mikroba berbeda.
Banyak peneliti percaya bahwa komunitas mikroba ini mempengaruhi kesehatan. Penelitian pada manusia dan hewan telah menghubungkan ketidakseimbangan usus dengan kondisi seperti gagal jantung.
Karena buah naga mengandung prebiotik, buah naga membantu meningkatkan keseimbangan bakteri baik di usus.
Konsumsi prebiotik secara teratur dapat membantu mengurangi risiko infeksi saluran cerna dan diare. Prebiotik mendorong pertumbuhan bakteri baik, yang mengalahkan bakteri jahat, kata para peneliti.
Memperkuat sistem kekebalan tubuh
Kemampuan tubuh melawan infeksi ditentukan oleh banyak faktor, termasuk kualitas pola makan.
Vitamin C dan karotenoid dalam buah naga membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi sel darah putih dari kerusakan.
Sel darah putih dari sistem kekebalan menyerang dan menghancurkan zat berbahaya. Namun, mereka sangat sensitif terhadap kerusakan akibat radikal bebas.
Vitamin C dan karotenoid merupakan antioksidan kuat yang membantu menetralisir radikal bebas dan melindungi sel darah putih dari kerusakan.
Zat besi rendah
Buah naga merupakan salah satu dari sedikit buah yang mengandung zat besi. Zat besi sangat penting untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh dan mengubah makanan menjadi energi.
Namun, banyak orang yang tidak mendapatkan cukup zat besi. Faktanya, diperkirakan 17 persen penduduk dunia menderita kekurangan zat besi.
Untuk menghindari kekurangan zat besi, penting untuk mengonsumsi berbagai makanan kaya zat besi. Sumber zat besi yang kaya termasuk daging, ikan, kacang-kacangan, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Buah naga adalah pilihan bagus lainnya.
Sumber magnesium
Buah naga menyediakan lebih banyak magnesium dibandingkan buah lainnya. Rata-rata, tubuh mengandung sekitar 25 gram atau satu ons magnesium.
Meski jumlahnya mungkin tampak kecil, mineral ini berperan penting dalam lebih dari 300 sistem enzim dalam tubuh kita. Mineral ini membantu fungsi vital seperti membuat protein, menjaga otot dan saraf bekerja dengan baik, mengatur kadar gula darah, dan mengontrol tekanan darah.
Misalnya, mineral ini berperan dalam reaksi yang diperlukan untuk mengubah makanan menjadi energi, mengontraksikan otot, membentuk tulang, dan membuat DNA.
Diperlukan lebih banyak penelitian, namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan magnesium yang tinggi dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke. Tonton video “Video: 3 Penyakit yang Meningkatkan Risiko Stroke” (naf/kna)