Jakarta –

Read More : Aturan Pelabelan Bahaya Sudah Ada, Perlukah BPA Dilarang untuk Kemasan Pangan?

Pemerintah berencana melanjutkan program bantuan pangan beras hingga tahun 2025. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pangan Nasional Arif Prasitiv Adi saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Rabu (11 Juni). Mengenai bantuan beras yang sedang berlangsung pada tahun 2025:

1. Bantuan beras Januari-Februari 2025

Saat rapat dengan Komisi IV DPR, Arif meminta dukungan Komisi IV DPR RI untuk menambah anggaran Badan Pangan Nasional untuk melanjutkan program bantuan pangan beras. Dalam waktu dekat, pihaknya mengusulkan penyaluran bantuan pangan beras sebanyak 300.000 ton pada Januari hingga Februari 2025.

“Kalau berkenan, kami juga mengusulkan untuk mengalokasikan dana stabilisasi SPHP sebanyak 150.000 ton menjadi dua (300.000 ton) untuk Januari-Februari 2025, dan kemudian juga memulai bantuan pangan pada tahun 2025. Karena pada rapat terakhir tidak disetujui,” kata Arif saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2024).

Usai pertemuan, Arif mengatakan diperlukan anggaran sebesar Rp5,1 triliun untuk penyaluran bantuan beras pada Januari-Februari 2025.

“Kalau benar anggarannya Rp 5,1 triliun untuk dua bulan. Selebihnya akan kita bicarakan nanti,” ujarnya. Penerimanya terjatuh.

Arif mengatakan, perbedaan penyaluran bantuan beras lebih terletak pada jumlah penerimanya. Pada tahun 2025, jumlah rumah tangga penerima subsidi beras (KPM) akan berkurang menjadi 16 juta dari sebelumnya 22 juta KPM.

“Perubahan jumlah penerimanya hanya dari 22 juta menjadi 16 juta KPM,” ujarnya.

Alasan berkurangnya jumlah penerima bantuan beras adalah karena pada tahun depan akan ada program bantuan lain seperti program Makan Gratis Gizi (MBG). Sedangkan besaran penyalurannya adalah 10 kilogram (kg) per KPM.3. Prabhu akan diberitahu.

Demi keberlanjutan program ini, pihaknya telah melakukan pendekatan kepada Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hassan (Zulhas). Ia yakin usulan tersebut akan segera disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto.

“Sebelum presiden ke luar negeri, menteri penghubung akan menyampaikan, mungkin akan disampaikan. Tapi kita juga harus lapor ke Komisi IV,” ujarnya.

Sekadar informasi, program bantuan pangan beras dimulai pada masa pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Bantuan diberikan berupa 10 kilogram (kg) beras per bulan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Penyaluran bantuan beras tahap pertama dilaksanakan pada bulan Maret, April, dan Mei 2023. Tahap kedua dilaksanakan pada bulan September, Oktober, dan November.

Program tersebut kemudian dilanjutkan pada Desember 2023 hingga Maret 2024. Menjelang akhir masa jabatannya, Jokowi melanjutkan program tersebut hingga akhir tahun.

Saksikan juga videonya: Peluncuran beras untuk bansos di masa pandemi versi mantan Menteri Sosial Jollyari

(ada/gambar.)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *