Jakarta –
Pihak berwenang membakar 20 ton ganja yang disita di kota Lice, timur -türkiye pada 18 April 2025.
Sebagai hasil dari pembakaran ganja, 25.000 populasi penuh dan menyebabkan masalah kesehatan. Itu juga memicu kebencian penduduk.
Operasi penghancuran besar -besaran dipimpin oleh Komando Gendarmerie Distrik Lice dan asap tebal naik di sekitar kota selama beberapa hari. Penduduk di sekitar mereka juga mengalami gejala keracunan, termasuk pusing, mual dan halusinasi.
“Sama seperti asap tembakau yang merencanakan merokok pasif di ruangan tertutup, asap asap asap dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang serius, keracunan, pusing, mual dan halusinasi,” kata Presiden Green Star Association, yang bertujuan menolak kecanduan, Yahy, yang disebutkan hari ini.
Selama lima hari setelah operasi ganja, populasi sekitarnya terus melawan efek samping.
“Kami tidak dapat membuka jendela selama beberapa hari karena bau narkoba,” kata seorang penduduk yang tidak ingin menjadi nama.
“Anak -anak kami sakit dan masih bolak -balik ke rumah sakit. Kami memenuhi masalah ini setiap tahun,” lanjutnya.
Pihak berwenang menggunakan 200 liter bahan bakar diesel untuk membakar ganja. Namun, para kritikus mengatakan bahwa metode penghancuran itu tidak profesional.
“Meskipun kegiatan yang dilakukan oleh pasukan keamanan di Diyarbakir harus dipuji dan memiliki dampak yang signifikan pada produksi dan pergerakan jalanan, tetapi membakar ganja di tengah adalah kegiatan yang tidak profesional,” kata itu.
Efek dari ganja yang disebutkan dari WebMD tergantung pada berapa banyak orang yang dikonsumsi atau dalam hal ini orang bernafas. Seringkali ganja dapat memicu: mengeringkan mulut. Tonton Video “Video: Lusinan Siswa di Majalah Pasaman setelah makan nasi di makan” (Sao/Kna)