Jakarta –
Dua pendaki asal Denpasar hilang di Gunung Adeng, Bali pada Sabtu (22/6/2024) malam. Tim SAR gabungan melakukan pencarian dan menemukan pendaki Ivan Arianto Prastya (22) dan Matthew Albert Stoppies (23) dalam keadaan selamat di ketinggian 1.442 meter di atas permukaan laut pada Minggu (23/6).
Ivan dan Matthew terjatuh di Gunung Adeng dalam perjalanan turun. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), I Nyoman Sidakarya mengatakan, informasi hilangnya pendaki tersebut diterima seorang perempuan bernama Tasya pada Sabtu malam.
“Kami mendapat laporan dua orang pendaki, Ivan dan Matthew, hilang di Gunung Adeng Tabanan,” kata Sidakarya, Minggu.
Dijelaskannya, Ivan dan Matthews mendaki Gunung Adeng Tabanan pada Sabtu (22/6/2024) malam. Padahal, cuaca saat itu sedang hujan dan suhunya dingin.
“Ada dua tim yang terbagi dalam pencarian. Sejak pukul 10.00 WIB, tim gabungan mulai melakukan pencarian. Beberapa jam setelah penggeledahan selesai, keduanya ditemukan dalam keadaan selamat,” jelas Sidakarya.
Sementara itu, Direktur Komunikasi Polres Tabanan Iptu I Gusti Made Berata melaporkan, Ivan dan Matthew tiba di Gunung Adeng Sabtu malam lalu dari Pura Pucak Adeng menggunakan sepeda.
“Iya ketemu sekitar pukul 12.35 Wita. Mereka datang pada Sabtu lalu, sekitar pukul 19.00 dari Pura Pucak Adeng,” kata Berata.
Sebelum mendaki bukit dan sampai di Pura Pucak Adeng, salah satu warga I Ketut Bajra memperingatkan keduanya agar tidak melakukan pendakian di dalam hutan Bukit Pucak Adeng.
Masyarakat setempat mengatakan bahwa kawasan tersebut bukanlah kawasan pendakian, melainkan tempat suci. Namun jumlahnya masih terus meningkat.
Puncaknya pada pukul 22.00 WITA, Ivan menelpon pacarnya, Tasya, dan memberi informasi bahwa dirinya telah menghilang ke Gunung Adeng. Ivan juga mengatakan, cuaca saat itu sedang hujan dan suhunya dingin.
Mendapat informasi tersebut, tim gabungan yang dipimpin Pimpinan Grup Basarnas Bali, I Do Widiantara, melakukan penggeledahan pada Sabtu malam. Penyelidikan juga dibantu oleh polisi, TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan warga Banjar Munduk Lumbang. Karena cuaca buruk, pencarian dilanjutkan keesokan harinya.
“Setelah ditemukan pada Minggu sore, keduanya mendapat imbauan. Gunung Adeng bukan kawasan pendakian, melainkan kawasan keramat, sehingga dilarang bagi masyarakat di Bukan mereka, kami mohon bagi masyarakat yang suka mendaki,” tegas Berata. Artikel ini dimuat dalam video “Saatnya Kabur dari Pendaki Gunung Agung Bali” (sym/sym)