Jakarta –
Menteri Koordinasi di Departemen Makanan, Zolkifli Hassan (Zalhas), menanggapi bentuk deklarasi komitmen untuk membeli kursus antara petani. Model tersebut menetapkan bahwa petani harus menjual biji -bijian kering (GKP) sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) 6.500 rupee / kg.
Dalam bentuk salinan hantu, petani telah melakukan untuk menjual pil sesuai dengan harga HPP, yang diawasi oleh desa Bintara Pembina (Babinsa), tim pemilihan sereal dan pelatih pertanian di tanah (PPL).
“Namun, dia mengatakan bahwa dia bertekad untuk menjual komitmen untuk menjual pil kering kepada petani (GKP) sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) 6.500 rupee / kilogram dalam sejarah, bulan, 2025 ke musim.”
Sebagai tanggapan, Al -zahlas menyangkal penyerapan retakan oleh desa Bentara Pimbina (Papansea). Zolha mengatakan pengawasan TNI tidak wajib.
“Tidak perlu. Tetapi pabrik harus membeli dengan harga 6.500 rupee,” kata Zalhas ketika dia bertemu Bohr Barrow di Jawhar Barrow, Pasar Jakarta pada hari Rabu (3/3/2025).
Namun demikian, Zelaas menjelaskan bahwa ada kasus yang telah membuat instruktur penyerapan oleh Babinsa, seperti petani yang menjual pil HPP. “Tetapi jika Anda membelinya di bawah, Anda dapat menghubungi diri Anda sendiri. Ya, jika Anda membelinya seperti itu,” kata Zoulas.
Pada saat yang sama, Al -zallus menunjukkan bukti untuk membeli pil petani dengan harga 6.500 rupee. Dalam catatan ini, pabrik PP Sri Lestari membeli pil dengan harga menurut HPP di pertanian. Jika pabrik tidak dapat memasukkan bukti, zulhas akan dikonfirmasi
“Di sini, sekarang seperti itu, pabrik jika Anda membeli nasi, sekarang itu. Kami punya laporan. Di sini, pabrik -pabrik ini, hlm.
Sebelumnya, Presiden Prabu Subino meminta Polisi Nasional dan TNI untuk membantu kepala Layanan Pertanian Indonesia untuk mengawasi pengusaha penggilingan padi sampai mereka menjalani kebijakan pemerintah untuk membeli biji -bijian dari petani seharga 6.500 rupee per kilogram.
Presiden Praboo Sobanto memberikan instruksi pada harga pembelian pemerintah (HPP) untuk mengumpulkan biji -bijian kering (GKP) 6.500 rupee per kilogram (kg).
“Ada kepala Dinas Pertanian di sini melalui Indonesia, dan ada Dantim (komandan boikot militer), dan ada polisi. Dan kemudian, saya akan meminta bantuan di daerah tersebut untuk mengawasi pabrik padi,” kata Presiden Prabu di sebuah pertemuan di kantor Kementerian Pertanian di Jakarta.
Periksa juga video: Menteri Koordinasi Pangan mengumumkan peningkatan HPP untuk sereal, hingga 6.500 rupee
(RRD / RRD)