Tokyo –

Melemahnya yen mendorong datangnya wisatawan dunia ke Jepang. Penduduk negeri bunga sakura berbondong-bondong datang ke negara ini untuk berlibur.

Asahi Shimbun melaporkan pada Selasa (7/5/2024), sebanyak 6.000 orang meninggalkan Jepang menuju Turki. Angka ini 106% lebih tinggi dibandingkan angka pada bulan yang sama tahun 2019.

Berdasarkan data JTB Tourism Research and Consulting Co, angka tersebut meningkat 8.000 orang pada Februari, meningkat 110% dibandingkan periode yang sama tahun 2019.

Secara total, sekitar 1,22 juta orang Jepang pergi ke luar negeri pada bulan Maret, meningkat 63% dari bulan yang sama pada tahun 2019.

Meningkatnya jumlah kedatangan warga Jepang ke Turki diyakini disebabkan oleh dua faktor, yakni melemahnya yen terhadap dolar dan menguatnya yen terhadap lira. Nah, berbeda dengan pergerakan yen terhadap dolar, mata uang Jepang justru menguat terhadap lira. Mata uang lira saat ini berada pada level terendah dalam 10 tahun.

Meningkatnya harga global telah mendorong kenaikan harga hotel dan tiket pesawat, sehingga membuat perjalanan menjadi lebih mahal bagi warga Jepang. Devaluasi lira dianggap sebagai hal yang baik.

Pada tanggal 26 April, antrean panjang terbentuk di konter check-in di Bandara Internasional Kansai. Mereka ingin terbang ke Turki.

“Dengan mempertimbangkan pengaruh nilai tukar, saya putuskan mau pergi ke mana. Sekarang sulit pergi ke Eropa dan Amerika,” kata perempuan Jepang itu.

Juru bicara perusahaan perjalanan yang berbasis di Tokyo mengatakan melemahnya lira berarti warga Jepang mempunyai akses terhadap liburan murah.

“Pesanan sangat kuat dan tingkat pertumbuhannya meningkat dua kali lipat dibandingkan tingkat sebelum pandemi pada tahun 2019,” tambahnya.

Meskipun jumlah kursi untuk perjalanan internasional belum kembali ke tingkat sebelum pandemi, penerbangan langsung antara Istanbul dan Bandara Kansai telah meningkat dari empat kursi per minggu menjadi tujuh kursi per minggu pada musim semi ini.

Akses ke Turki dengan penerbangan dari bandara Narita dan Haneda juga meningkat

Pemerintah Turki mengumumkan jumlah wisatawan asing yang datang ke negaranya pada tahun 2023 akan mencapai rekor tertinggi yakni 56,7 juta orang.

Seorang perwakilan dari Institut Penelitian Jepang mengatakan industri pariwisata juga harus mempertimbangkan Argentina dan Mesir, yang mata uangnya terdepresiasi terhadap yen karena gejolak ekonomi.

Menurut perkiraan JTB yang dirilis pada bulan Mei, jumlah orang Jepang yang bepergian ke luar negeri selama liburan Jumat Emas adalah 80 hingga 90 persen dari jumlah sebelum pandemi. Tonton video “Orang Jepang mengeluh tentang melemahnya yen” (bnl/fem)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *