Jakarta –

Read More : Smartwatch Lokal Tawarkan Fitur Kesehatan Lengkap

Menteri Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) meyakini produksi beras dalam negeri bisa meningkat 34 juta hingga 34 juta ton. Saat ini rata-rata produksi beras di Indonesia hanya 31 juta ton.

Mantan Menteri Perdagangan ini mengungkapkan, salah satu cara untuk meningkatkan produksi padi adalah dengan menggunakan benih unggul. Menurut mereka, hasil panen bisa meningkat 10% jika benih yang digunakan berkualitas.

“Jadi 10% saja itu (diproduksi) 31 juta ton. 10 persen itu 3 juta ton. Artinya kita dapat 34 juta ton. 34 juta ton, kita tidak impor lagi. Jadi saya di sini, apa masalahnya. ada apa disana?” ujarnya, Kamis (31/10/2024) usai meninjau sawah di Desa Sukamandi, Jawa Barat.

Zulkha berharap petani mendapatkan benih yang berkualitas. Namun petani diminta mendapatkan benih berkualitas dari perusahaan pemerintah dan swasta, dibandingkan menanamnya sendiri. Menurut mereka, produksi padi bisa meningkat 20 persen dengan benih padi yang berkualitas.

“Jadi di pembibitan di sini, Mas Arief (Direktur Badan Pangan Nasional) bilang bibitnya bagus semua, bisa tumbuh 20%. Jadi 37 juta ton) tidak perlu impor,” jelasnya.

Saat ini, benih berkualitas tinggi belum menjangkau petani secara merata,” kata Zulhas. Tentu saja benih yang berkualitas menjadi kunci peningkatan hasil.

“(Petani) punya benihnya masing-masing, jadi petani memberikan benihnya, kita ingin benih ini berkualitas, benih bermutu tinggi agar hasilnya meningkat, itu yang kita harapkan,” ujarnya.

Kata-kata tersebut diucapkan Zulhas saat meninjau persawahan di Desa Sukamandi dan Subang, Jawa Barat. Sawah yang disurvei adalah milik PT Sang Hyang Seri. BUMN pangan ini bekerja sama dengan perusahaan swasta di bidang produksi beras, salah satunya PT Tani Optima.

Direktur Utama PT Tani Optima Bapak Budi Tanaka mengatakan, pihaknya menguasai lahan Sang Hyang Seri seluas 350 hektare. Benih yang digunakan sebanyak 7 ton per hektar, lebih tinggi dari rata-rata nasional.

“Tahun depan kita harapkan bisa mencapai double digit tentunya, double digit di atas 10 ton, itu harapan dan tujuannya, kalau berhasil dengan cara ini kita sampaikan ke petani,” jelasnya.

Selain menggunakan benih terbaik, Tani Optima juga mengelola sawahnya dengan teknologi terkini. Teknologi yang digunakan termasuk drone untuk penyemprotan pestisida dan pemetaan populasi padi dan hama.

“Jadi kita benar-benar memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan hasil. Seperti yang kita sampaikan selama ini, kita harus menyebut diri kita sebagai pintu gerbang menuju swasembada pangan. Jadi menurut saya dengan memperkuat dan meningkatkan pengelolaan hasil yang baik, kita bisa meningkatkan hasil. jumlah. Swasembada pangan lebih mudah daripada meningkatkannya,” katanya.

Simak Video: Polemik di Halaman Cetak Kementerian Desa Zulkhas: Insya Allah Tak Terulang Lagi

(adalah/das)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *