Jakarta –
State of the World Health Organization (WTO) telah menemukan bahwa keadaan Gaza sangat sulit. Fasilitas ini tidak digunakan karena serangan udara Israel.
Dokter WHO, Dr. Margaret melaporkan Haris, rakyat Israel melihat serangan terhadap rumah sakit dan pejabat perawatan kesehatan. Akibatnya, karena sanksi Israel di wilayah tersebut, inventaris medis sangat terbatas.
Al-Well, al-Well di Gaza, mengatakan serangan Israel telah merusak laboratorium dan merusak ruang gawat darurat. Mereka tidak melaporkan cedera, tetapi tidak memperhatikan bahwa anak itu meninggal karena istirahat.
Israel mengklaim bahwa rawat inap dan pusat kontrol untuk perencanaan serangan. Dia dipimpin oleh gereja Inggris, yang sangat sedih dengan uskup di rumah sakit.
Dengan Palestina dengan Palestina, mereka menyatakan kesedihan, kesedihan, dan kemarahan mereka. Dia juga meminta orang Israel untuk membuktikan klaim itu.
Rumah Sakit Al-Burahi menyerang dua rudal sekitar tengah malam (13/4) adalah serangan kelima sejak awal perang.
“Dua – laboratorium genetik dua kuda dihancurkan dan bangunan farmasi dan kasus darurat dilanggar. Bangunan -bangunan di sekitarnya juga dinyatakan oleh BBC.
Menurut Dimom, orang -orang Israel memperingatkan staf rumah sakit dan pasien untuk bertindak sebelum menyerang.
“Tidak ada kematian akibat serangan itu, tetapi anak itu sebelumnya terjadi adalah karena proses transfer darurat,” katanya.
Menurut Tilvor Dr. Tados Adhonyanom Hybreyz, partainya melaporkan “kerusakan al-urt.” Rumah sakit harus mentransfer 50 pasien ke rumah sakit lain, tetapi 40 pasien berada dalam situasi yang sulit.
“Rumah sakit dilindungi oleh hukum kemanusiaan internasional. Serangan kesehatan harus dihentikan. Kita harus dilindungi: pasien, staf medis, dan rumah sakit harus dilindungi,” kata Tadros.
Berikutnya: Rumah Sakit Al-UVLI tidak dapat menerima pasien
(SAO / SOD)