Jakarta – Berbagai hidangan khas Idul Fitri, seperti ayam dan rendang, sering dibuat dalam jumlah besar. Tentu saja, namanya juga merupakan momen liburan dan hanya setahun sekali.
Read More : Kabar Terkini ‘Sleeping Prince’ Arab Saudi yang Koma 20 Tahun, Baru Saja Ultah Ke-36
Tetapi biasanya tong santan ini tidak segera berjalan satu hari, dan solusinya adalah memanaskan kembali makanan. Pengulangan aktivitas makanan pemanas merah dari santan tidak dianjurkan karena dapat mempengaruhi kesehatan.
Spesialis internal penyakit di Rumah Sakit Mayapada, DR. Roy Panusunan Sibarani, SPPD Kemd, FES, menekankan bahwa penyimpanan makanan dapat kembali menimbulkan risiko kesehatan dalam semalam dan pemanasan.
Selain potensi untuk menyebabkan pertumbuhan bakteri dan jamur, proses pemanasan kembali juga dapat meningkatkan kadar lemak trans atau trans, yang berbahaya bagi tubuh.
Roy mengatakan bahwa ketika makanan diisi ulang, jumlah lemak trans yang terbentuk bisa lebih dan lebih. Transvet dikenal sebagai salah satu faktor terpenting dalam pembentukan lempeng dalam pembuluh darah
‘Ya, untuk konsep kesehatan, itu tidak baik.
“Yang kedua, jika kita memanaskan, pembentukan lemak trans akan menjadi lebih luas, begitu juga. Dan kita tahu bahwa lemak trans adalah sumber daripada pembentukan piring,” lanjutnya.
Itulah sebabnya Dr. Roy menyarankan agar orang lebih bijaksana untuk mengelola atau memasak makanan selama Idul Fitri.
“Jadi jangan terlalu banyak memasak. Memasak cukup besar,” katanya lagi.
Tonton video “Video siswa SDN Cipulir yang tidak memposting Ramadhan bisa menjadi menu makan gratis yang sama” (jus/up)