Jakarta –

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono Republik Indonesia (Wamentan) menghimbau para petani di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, untuk mengoptimalkan program pemompaan sebagai solusi cepat pemerintah mengatasi krisis pangan yang melanda seluruh dunia. Ia mengatakan pemompaan terbukti meningkatkan produktivitas dari setahun sekali menjadi tiga kali setahun.

“Pupuknya sudah ada, benihnya sudah ada, jadi kita harus memanfaatkan pompa semaksimal mungkin. Kita tinggal memikirkan bagaimana air bisa meresap ke sawah, menjaga kelembapan tanah, dan memastikannya kita bisa menanam padi di masa depan.” Tinggal apakah kita bisa melakukannya lagi,” kata Soudaryono dalam keterangan tertulis, Senin (12/8/2024).

Hal itu disampaikannya pada Minggu (11/8) saat meninjau program pompa di Desa Kollam, Kecamatan Perkat Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Wamentan mengatakan pompa air merupakan program yang disiapkan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan menjadikan Indonesia mandiri dan juga keranjang pangan dunia.

“Dengan pompa, kita dapat mencapai tujuan peningkatan produktivitas dan swasembada secepat mungkin,” kata Soudaryono.

Selama ini Deli Serdang merupakan daerah subur dengan potensi hasil tinggi, terutama dalam memenuhi kebutuhan beras wilayah Sumut, kata Sudaryono. Oleh karena itu, selain pompa, pemerintah juga berencana mengembangkan dan meningkatkan irigasi sawah di seluruh Indonesia. “Ini masih kami pasang dan perbaiki irigasi yang rusak serta pompa dan tambahkan yang kurang. Saat ini hanya 20% lahan yang terkena irigasi” kata Soudaryono.

Artinya, dari yang sebelumnya 1,5 juta hektar yang mendapat irigasi, kami ingin meningkatkannya menjadi antara 2,1 juta hektar hingga 2,2 juta hektar, sehingga totalnya menjadi 4 juta hektar mencapai swasembada,” lanjutnya.

Pak Sudaryono menambahkan, perbaikan di sektor pertanian akan tetap terjadi hingga ke tingkat harga, dimana blog, Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Kementerian Pertanian akan berperan maksimal dalam pengelolaan pertanian, baik produksi maupun produksi. di hilir, tambahnya, hal itu akan terjadi.

“HEC juga harus adil, jadi semua harus bertindak. Kalau HEC terlalu tinggi, produsen suka, tapi konsumen tidak. Kalau HEC terlalu rendah, konsumen akan suka, tapi produsen akan berteriak,” kata Soudaryono . .

“Jadi kita harus mendalami apa yang benar,” lanjutnya.

Terkait hal tersebut, Bapak Sudaryono menyampaikan bahwa agar Indonesia benar-benar menjadi negara maju dan tangguh di bidang pertanian, maka kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk meningkatkan produksi pertanian harus dilakukan secara besar-besaran.

“Saat ini sedang kita susun Perpres yang akan menjadikan Blog, kemudian Pupuku Indonesia, dan kemudian Badan Pangan Nasional menjadi satu kesatuan, satu kantor pusat, dengan pimpinan hierarkinya adalah Menteri Pertanian,” pungkas saya. Simak video “Inspeksi Pompa Lampung, Jokowi Minta Petani Panen Tiga Kali Setahun” (prf/ega)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *