Jakarta –
Perawat 32 tahun di Uganda meninggal setelah infeksi Ebola. Kementerian Kesehatan setempat mengumumkan pecahnya Ebola sehari setelah kematian perawat. Sejauh ini, sumber wabah masih dilacak, tetapi menurut laporan terbaru, tidak ada kasus lain.
Departemen Kesehatan Uganda saat ini siap untuk mendistribusikan vaksin pengadilan sebagai bagian dari tingkat yang terkait dengan penghapusan Ebola di ibukota Uganda di Camhala.
Banyak ilmuwan telah mengembangkan protokol penelitian yang terkait dengan rencana distribusi lebih dari 2 ribu dosis kandidat untuk vaksin untuk memerangi Ebola Sudan.
“Protokol semakin cepat. Vaksin ini belum memiliki izin,” kata Direktur Eksekutif Institut Penelitian AP Ugandao Pontiano Kalib of AP, Senin (2 Juni 20125).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya menyatakan bahwa dukungannya untuk reaksi bereaksi terhadap wabah termasuk akses ke 2160 dosis vaksin uji. Tim peneliti WHO juga dipasang di lapangan untuk berpartisipasi dan menunggu persetujuan
Mereka mengatakan bahwa para kandidat untuk vaksin dan kandidat untuk pengobatan protokol uji klinis adalah untuk memeriksa lebih lanjut kemanjuran dan keamanan mereka.
Uganda mengalami beberapa wabah Ebola. Ini berarti wabah kedelapan Ebola, yang telah terjadi sejak tahun 2000.
Setidaknya ada sekitar 44 kontak dekat korban perawat yang diidentifikasi. Menurut Kementerian Kesehatan, itu mencakup 30 profesional kesehatan dan pasien. Tonton video “Video: Uganda, Pengujian Vaksinasi Ebole Awal (AVK/KNA)