Jakarta –
Para ilmuwan telah lama bertanya-tanya apakah infeksi human papillomavirus, atau HPV, pada pria dapat mempengaruhi kesehatan dan kesuburan sperma mereka. Kini, sebuah studi pendahuluan menemukan bahwa infeksi HPV risiko tinggi mungkin berhubungan dengan sedikit peningkatan angka kematian sperma.
Menurut sebuah penelitian kecil yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Cellular and Infection Microbiology.
Tingkat kematian sperma yang lebih tinggi mungkin disebabkan oleh peningkatan stres oksidatif pada sperma, yang dapat mengakibatkan kerusakan DNA atau penurunan fungsi sperma.
“Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa infeksi HPV dapat mempengaruhi fungsi sperma. Namun, banyak yang menyelidiki perbedaan efek genotipe HPV risiko rendah dan risiko tinggi,” kata Dr. Virginia Rivero, seorang profesor di Universidad Nacional de Córdoba di Argentina dan penulis senior studi baru ini, mengatakan kepada CNN.
Rivero dan rekannya memeriksa data dari 205 pria dewasa yang memberikan sampel sperma di klinik urologi di Argentina antara tahun 2018 dan 2021. Tidak ada satupun pria yang pernah divaksinasi HPV.
Pria, yang rata-rata berusia 35 tahun, menjalani evaluasi kesuburan atau pengobatan masalah saluran kemih dari tahun 2018 hingga 2021 di klinik urologi di Argentina.
Tiga puluh sembilan, atau 19% pria dinyatakan positif HPV. Para peneliti mampu mengidentifikasi 20 pria di antara mereka yang memiliki tipe HPV risiko tinggi dan tujuh pria dengan HPV risiko rendah.
Para peneliti tidak menemukan perbedaan yang signifikan dalam kualitas sperma antara pria dengan kedua jenis HPV dan kelompok 43 pria yang hasil tesnya negatif terhadap virus tersebut. Ketika mereka memeriksa sperma lebih dekat dengan instrumen yang sangat sensitif, mereka menemukan bukti yang menunjukkan bagaimana jenis HPV risiko tinggi dapat mempengaruhi infertilitas pria.
“Daripada membuktikan hubungan sebab-akibat antara HPV dan infertilitas faktor pria, temuan penelitian ini sebaiknya dilihat sebagai hipotesis untuk penelitian lebih lanjut,” jelas para peneliti “(kna/.kna)