Jakarta –

PT Freeport Indonesia (PTFI) berpartisipasi dalam Seminar Nasional bertajuk ‘Perlindungan Wilayah Pesisir Melalui Restorasi Mangrove’ yang diselenggarakan oleh Universitas Diponegoro (UNDIP).

Mangrove berperan penting dalam mendukung ekosistem pesisir, mengurangi sedimentasi, dan mitigasi perubahan iklim. Sejak tahun 2004, PTFI telah melaksanakan program restorasi mangrove di Mimika seluas 8.000 Ha, dan di beberapa kabupaten lain di Indonesia seluas 2.000 Ha bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK ). )), Badan Restorasi Rumput dan Mangrove (BRGM) dan beberapa universitas di Indonesia.

Pada tahun 2024, total luas lahan PTFI mencapai 1.100 ha. Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (Dirjen PPKL) KLHK Sigit Reliantoro menegaskan, dalam pelaksanaan restorasi mangrove terdapat hal-hal yang sangat sulit sehingga dalam pelaksanaannya harus dilakukan dengan perencanaan yang matang.

“Dimulai dengan edukasi sumber daya yang berbeda dan perencanaan yang baik, maka keberhasilan restorasi mangrove sangat tinggi,” kata Sigit dalam keterangan tertulis, Rabu (25/9/2024).

Acara yang berlangsung pada Senin (23/9) di Auditorium Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UNDIP ini menghadirkan panelis dari Dirjen PPKL KLHK Sigit Reliantoro, Vice President Environment PTFI Gesang Setyadi, Perwakilan FPIK UNDIP Prof Denny Nugroho Sugianto dan Dr Rudhi Pribadi.

Sekitar 260 mahasiswa dan pengajar dari berbagai unit UNDIP dan universitas sekitar turut serta dalam proyek tersebut. Bapak Gesang Setyadi, Deputy Vice President PTFI, mengatakan dalam program restorasi mangrove di Muara Ajkwa, Kabupaten Mimika, PTFI bersama 20 kontraktor asal Papua membangun mangrove. Kedepannya, kehadiran hutan mangrove ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat melalui pemanfaatan mangrove yang mencakup manfaat fisik, ekologi, dan ekonomi. Partisipasi masyarakat sangat penting dalam upaya reboisasi PTFI. Pak Gesang mengatakan, pihaknya mendorong masyarakat untuk menjaga wilayah pesisir dengan tujuan agar kedepannya tidak ada sumber daya alam yang dapat membantu masyarakat Kamoro untuk tinggal di sekitar wilayah tempat perusahaan beroperasi.

Restorasi mangrove ini merupakan upaya perusahaan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 30 persen pada tahun 2030, kata Gesang.

Prof. Denny menambahkan, akibat hilangnya karbon dioksida, ekosistem mangrove dapat menyerap dan menyimpan karbon dioksida dari atmosfer dalam waktu yang lama. Juga, Prof. Denny mengatakan, upaya percepatan pemulihan mangrove harus dilakukan melalui penggunaan cara-cara yang solid, yang akan membantu pengendapan sedimen, dan pada akhirnya mendukung penanaman kembali mangrove di kawasan tersebut.

“Kehadiran hutan mangrove membantu pengendalian perubahan iklim di seluruh dunia,” kata Prof Denny.

Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi dan Kerja Sama UNDIP, Wijayanto, dalam sambutannya mengatakan melalui seminar nasional ini, mahasiswa dan masyarakat dapat memberikan edukasi dan pemahaman tentang pentingnya hutan mangrove bagi lingkungan dan perekonomian.

Saat ini, Dr Rudhi Pribadi mengatakan pemanfaatan tanaman mendapat prioritas tinggi dalam rehabilitasi mangrove, dengan mempertimbangkan pentingnya lingkungan, ekologi, dan ekonomi secara keseluruhan. Menurutnya, banyak proyek reboisasi pohon-pohon tersebut yang gagal atau tidak berjalan dengan baik karena tidak menyelesaikan permasalahan penyebab rusaknya hutan. “Perlu mempelajari penyebab degradasi mangrove sebelum memulai pekerjaan restorasi,” kata Dr Rudhi.

Bersamaan dengan itu juga dilakukan peluncuran buku berjudul ‘Mangrove di Mimika’ yang merupakan buku ke-11 yang diterbitkan dalam buku Keanekaragaman Hayati di Mimika. Buku setebal 163 halaman ini menjelaskan tentang spesies mangrove di area PTFI.

Kami yakin dengan tersedianya buku mangrove ini akan memperkaya literatur sumber daya mangrove di Indonesia, khususnya dari Papua. Saksikan video “Freeport Indonesia Akan Menanam 25 Hektar Mangrove di Sumatera Utara” (hnu/ega)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *