Jakarta –
Ukraina enggan mengizinkan AS dan sekutunya menggunakan senjata atau rudal jarak jauh untuk menyerang wilayah Rusia. Jika disetujui, keputusan tersebut akan menjadi pedang bermata dua.
AS memasok Ukraina dengan senjata jarak jauh seperti rudal balistik Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) yang dapat mencapai sasaran sejauh 300 kilometer. Sementara itu, Inggris dan Prancis mengerahkan rudal Storm Shadow yang mampu mencapai sasaran hingga jarak 550 kilometer. Keduanya dilarang digunakan hanya di wilayah Ukraina yang diserang oleh Rusia.
Namun, baru-baru ini terdapat indikasi bahwa AS dan sekutunya telah menyetujui permintaan Ukraina. Ukraina ingin menghancurkan serangan udara Rusia, sementara Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan bahwa serangan yang didukung Barat di wilayah Rusia akan menyeret negara-negara NATO ke dalam perang.
Jika disetujui, Ukraina tentu akan lebih efektif dalam perang melawan Rusia. Rusia mengandalkan pangkalan di luar jangkauan rudal Ukraina untuk melakukan serangan udara dan menyimpan sejumlah besar material di negaranya sendiri, sehingga memberi mereka keuntungan besar.
“Semakin Ukraina mampu menyerang sasaran militer sah yang digunakan Rusia untuk menyerang Ukraina, semakin besar pula Rusia harus membalas,” kata Fred Keegan, peneliti senior di American Enterprise Institute. ” Disalin oleh detikINET dari USA Today.
Serangan jarak jauh di wilayah tersebut akan memaksa Rusia memindahkan pangkalan militernya lebih jauh. Akibatnya, rute yang lebih panjang memperlambat pengisian peralatan penting, dan waktu penerbangan yang lebih lama berarti jet tempur memiliki lebih sedikit waktu untuk mencapai targetnya.
Namun di sisi lain, bahaya mengerikan juga mengintai seiring berlangsungnya perang. Dokumen militer Rusia mengizinkan penggunaan senjata nuklir di medan perang. Kemungkinan Rusia akan mengerahkan senjata nuklir jika didorong tidak bisa diabaikan.
“Ini berarti negara-negara NATO, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa sedang berperang dengan Rusia.” Jika demikian, mengingat sifat konflik yang terus berubah, kita akan mengambil keputusan yang tepat sebagai respons terhadap ancaman yang kita hadapi. kata Putin baru-baru ini.
Kemudian, pasokan senjata presisi ke Ukraina berarti persediaan AS sudah habis. Padahal senjata-senjata tersebut akan sangat dibutuhkan dalam konflik dengan Korea Utara yang selalu mengancam, atau mungkin dengan China jika ingin menyerang Taiwan. Menurut para pejabat AS, terbatasnya jumlah rudal Barat di Ukraina sepertinya tidak bisa dijadikan alasan untuk meningkatkan potensinya. Tonton video “Putin mengatakan kehadiran pasukan Barat di Ukraina menyebabkan Perang Dunia III” (fik/afr)