Jakarta –

Ada banyak tradisi unik di St. Ramadhan Indonesia, salah satunya terletak di kamp Pasir Tarasi di Kabupaten Bandar Barat di desa Cijambu.

Warga sangat antusias sehingga mereka mencuci karpet masjid dan karpet doa di sungai. Mulai Detikjabar, pada hari Sabtu (03/01/2012), lokasi desa jauh dari daerah perkotaan, tetapi masalah koherensi tidak diragukan lagi.

Karpet doa masjid tentu akan menjadi dasar untuk doa Tarawih. Doa sunat hanya sebulan sekali untuk Ramadhan. Tentu saja, mereka tidak hanya ingin pergi seperti itu.

Tidak hanya penduduk yang antusias, tetapi siswa dengan studi agama juga berada di daerah perumahan. Tidak mengherankan bahwa semua orang ingin berpartisipasi dalam kegiatan ini, meskipun tidak ada pembayaran sama sekali.

Lusinan warga dan Santri membungkus karpet di masjid Nurul Ikhlas. Kemudian mereka mengenakan karpet doa besar, dan beratnya cukup sulit menuju sungai.

Ya, Anda ingin mencuci karpet di sungai. Permadani taruhan panjang mudah dicuci dengan air di ruang terbuka. Saya sama sekali tidak dari mesin seperti di binatu atau binatu.

“Saya senang membersihkan karpet masjid. Kemudian, ketika doa Tarawih nyaman karena karpet dan karpet doa bersih,” kata seorang Santri, Fauzan, Kamis (27/2).

Berbekal sikat, sabun Anda dengan senang hati membersihkan karpet doa masjid. Dia tidak ragu -ragu, mereka basah tanpa takut akan pilek. Aliran sungai cukup sulit, tetapi tidak khawatir karena airnya bersih.

Karpet masjid dicuci oleh beberapa orang. Setelah merasakan perasaan murni, karpet doa diangkat ke tempat lain untuk mengering di bawah sinar matahari. Kami berharap panasnya adalah serigala sehingga karpet bisa kering sebelum tiba di Ramadhan.

“Mudah -mudahan besok akan kering, masalahnya adalah Anda ingin menggunakan doa. Jika Anda belum mengeringkannya, mereka setidaknya akan diminta untuk mendapatkan karpet doa lainnya,” kata Fauzan.

Tradisi mencuci karpet tentu saja lengkap. Setelah semuanya selesai, makanan yang mereka siapkan sebelumnya diserbu. Anda dapat menikmati makanan khas desa tanpa jarak. Kemudian mereka berdoa di masyarakat dan mengikuti kegiatan Tadarus.

Warga desa Ambari Uspal Munii dan administrator sekolah asrama mengatakan mereka memiliki tradisi panjang untuk membersihkan karpet masjid sebelum Ramadhan.

“Jadi, untuk waktu yang lama, itu adalah tradisi jika kita ingin Ramadhan mencuci karpet di sungai beberapa hari sebelum membersihkan masjid. Lalu kita biasanya melanjutkan Ngalwet,” kata Ambari.

Kemurnian iman dilakukan dengan baik oleh penduduk desa. Oleh karena itu, mereka sangat siap untuk mencuci karpet karpet untuk membersihkan masjid, meskipun tidak dibayar.

“Ketika masjid bersih, karpet doa harum, nyaman. Ingatlah bahwa Ramadhan adalah rahmat. Orang -orang bersaing untuk kebaikan, kemurnian, di lingkungan, hanya untuk niat mereka,” kata Ambari.

—- Artikel ini disiarkan oleh Detikjabaron. Lihatlah video “Video” di mana tradisi mengubah Ciamis -i pangcali pagar (UPD/UPD).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *