Jakarta –

Read More : Peneliti Ingin Ciptakan ‘Vaksin Obesitas’, Bisa Bebas Makan Sepuasnya?

Faktanya, merokok merupakan salah satu faktor risiko utama kanker paru-paru. Namun, hal ini tidak menghilangkan risiko terkena kanker paru-paru pada non-perokok.

Bahkan seorang perempuan di Jakarta Barat, Jennifer Kenkana, terkena dampaknya, seorang perempuan berusia 28 tahun pengidap kanker paru-paru yang tidak berdaya dan pendiam.

Dokter yang merawat Jennifer menduga Jennifer mengidap kanker karena faktor genetik.

“Saya menjadi jenius,” ujarnya saat dihubungi detikcom.

Mengapa kanker paru-paru di usia muda, meski Anda tidak merokok?

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Hematologi-Onkologi Dr. Dr. Andhika Rachman SpPD-KHOM Masih banyak faktor lain yang meningkatkan risiko seseorang terkena kanker serviks. Hal ini berlaku bagi generasi muda.

Dr. Menurut Andhika, penyebab utamanya adalah mutasi genetik seperti EGFR, ALK, dan ROS1 yang banyak ditemukan pada pasien kanker paru bukan perokok. Terutama di kalangan remaja putri.

Faktor genetik ini bisa menyebabkan sel kanker paru-paru tetap tumbuh meski tidak terpapar tembakau, ujarnya saat dihubungi detikcom, Rabu (9/10).

Selain faktor gen, polusi udara, terutama partikel halus (PM 2.5), meningkatkan risiko kanker paru-paru. Dr Andhika mengatakan, di beberapa daerah yang polusi udaranya tinggi, risiko kanker paru-paru meningkat bahkan di kalangan bukan perokok.

Paparan asbes dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker paru-paru. “Mesothelioma berkaitan erat dengan kanker paru-paru.”

“Jika ada riwayat kanker paru-paru dalam keluarga, meski tidak ada faktor risiko seperti merokok, seseorang lebih besar kemungkinannya terkena kanker paru-paru,” ujarnya.

Tonton video “Kanker Paru-paru pada Anak Laki-Laki 9 Tahun Akibat Merokok” (suc/suc)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *