Jakarta –

Banyak orang yang pernah merasakan perasaan aneh saat terbangun di tengah malam dan merasa tubuhnya tidak bisa bergerak. Dalam dunia medis, fenomena ini dikenal dengan istilah sleep paralysis. Meski tidak jarang terjadi, kondisi ini bisa menimbulkan kebingungan dan kecemasan pada orang yang mengalaminya, apalagi jika terjadi berulang kali. Lantas, perlukah seseorang memeriksakan diri ke dokter jika cenderung kelebihan berat badan?

Menurut dokter kesehatan tidur Daniel Thomas Suryadisastra, MD, SpN, RPSGT, sleep paralysis sebenarnya bukanlah suatu kondisi yang memerlukan penanganan medis khusus. Berdasarkan pengalaman, sebagian besar penderita depresi tidak perlu memeriksakan diri ke dokter karena kondisi ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu singkat.

Jarang ada yang memeriksakan luka memar karena bisa sembuh dengan sendirinya, kata dr Daniel saat ditemui detikcom di Tangerang, Kamis (19/9/2024).

Namun, dr Daniel menegaskan, kualitas tidur yang buruk bisa menjadi salah satu faktor penyebab kelebihan berat badan. Menjaga pola tidur yang teratur dan cukup dapat membantu mencegah kelumpuhan tidur.

“Kalau kualitas tidurnya bagus, nyerinya akan hilang dengan sendirinya,” imbuhnya.

Pengalaman Devi, 26 tahun, perawat asal wilayah Surabaya yang juga merasakan cinta sekitar tiga bulan lalu, sejalan dengan apa yang disampaikan dr Daniel. Devi memilih untuk tidak memeriksakan diri ke dokter karena merasa kondisinya tidak mengganggu aktivitas sehari-hari dan akhirnya sembuh dengan sendirinya.

“Saya belum memeriksakannya karena tidak mengganggu aktivitas sehari-hari dan kesehatan saya,” kata Devi saat dihubungi detikcom, Jumat (20/9/2024).

Permata (25), salah satu karyawan di Pekanbaru, juga mengalami hal serupa. Daripada mencari solusi medis, ia memilih untuk fokus pada kemungkinan penyebab depresinya.

“Saya tidak pernah ke dokter, saya pingsan dua kali karena tidur malam, kata orang tidak boleh,” jelas Permata.

Dengan kata lain, meski sleepwalking bukanlah suatu kondisi yang harus menjadi perhatian medis, namun menjaga kualitas tidur tetap menjadi kunci penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran, serta mengurangi kemungkinan terjadinya sleep paralysis di kemudian hari. Tonton video “Pakar: Tidak ada zat yang dapat menggantikan efek restoratif dari tidur” (atas/atas)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *