Jakarta –
Bepergian sering kali dikaitkan dengan aktivitas menyenangkan yang menghilangkan stres. Tak hanya itu, traveling terbukti mampu mencegah penuaan dini.
Peneliti Edith Cowan University (ECU) percaya bahwa perjalanan adalah cara terbaik untuk melawan penuaan dini. Mereka menemukan bahwa pariwisata dapat memberikan manfaat kesehatan yang positif, termasuk menunda tanda-tanda penuaan.
Dalam peluncuran Have A Go News, Kamis (5/9/2024), untuk pertama kalinya penelitian internasional menerapkan teori entropi pada pariwisata. Dari sudut pandang entropi, perjalanan dapat menyebabkan perubahan entropi, dimana pengalaman positif dapat mengurangi peningkatan entropi dan meningkatkan kesehatan.
Pada saat yang sama, pengalaman negatif membantu meningkatkan entropi dan membahayakan kesehatan.
“Penuaan, sebagai suatu proses, tidak dapat diubah. Meski tidak dapat dicegah, proses ini dapat diperlambat,” kata kandidat PhD ECU, Fangli Hu.
Hu mengatakan hal itu berasal dari pengalaman wisata yang bagus. Seseorang dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mentalnya dengan menjelajahi lingkungan baru, berpartisipasi dalam aktivitas fisik, interaksi sosial, dan emosi positif.
Potensi manfaat melalui praktik seperti wisata kesehatan, wisata kebugaran, dan wisata yoga.
“Pariwisata bukan hanya tentang kesenangan dan relaksasi. Pariwisata juga dapat membantu kesehatan fisik dan mental masyarakat,” tambah Hu.
Menurutnya, terapi perjalanan dapat menjadi upaya kesehatan baru dari perspektif entropi.
Pariwisata sering kali memperkenalkan orang pada lingkungan baru, aktivitas santai, dan lingkungan baru. Dikatakan dapat merangsang respons stres dan meningkatkan laju metabolisme serta memberikan efek positif pada kemampuan tubuh untuk mengatur dirinya sendiri. Selain itu, perjalanan dapat memicu respons sistem kekebalan tubuh.
Sederhananya, sistem kekebalan tubuh menjadi lebih aktif. Hormon-hormon yang berguna untuk perbaikan dan regenerasi sel dapat dilepaskan dan meningkatkan aktivitas sistem penyembuhan diri, tambahnya.
“Aktivitas perjalanan yang santai dapat membantu menghilangkan stres kronis, mengurangi sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif, dan menstimulasi fungsi sistem kekebalan tubuh.
Dijelaskannya, kegiatan wisata seperti panjat tebing, panjat tebing, jalan kaki atau bersepeda dapat meningkatkan metabolisme, memperkuat kemampuan pertahanan dan daya tahan tubuh terhadap bahaya luar. Selain itu, olahraga dapat meningkatkan sirkulasi darah, memperlancar pengangkutan nutrisi, dan membantu menghilangkan limbah. Olahraga ringan juga baik untuk tulang, otot, dan persendian.
Di sisi lain, penelitian juga menunjukkan bahwa ada juga risiko kesehatan saat Anda bepergian. Misalnya epidemi, kecelakaan, cedera, dan kekerasan yang tidak terduga.
Tonton video “Awet Muda di Usia 54, Ini Rahasia Thomas Djorghi!” (wk/wanita)