Batavia –
Read More : Ciri-ciri Anak Sudah Kecanduan Main Gadget, Bukan Cuma Mendadak Tantrum
Hipertensi atau tekanan darah tinggi tidak hanya ditemukan pada orang dewasa dan lanjut usia. Orang muda juga terkena tekanan darah tinggi sekitar usia 20 tahun.
Menurut situs Houston Methodist Hospital, hampir separuh orang dewasa yang berusia di atas 20 tahun menderita tekanan darah tinggi, meskipun mereka tampak sehat. Meski tanpa gejala yang jelas, tekanan darah tinggi tetap perlu mendapat perhatian karena dampaknya yang sangat merusak.
Pasalnya, siapa pun yang menderita hipertensi atau memiliki tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg, dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke, penyakit kronis, dan sembelit.
Hipertensi dapat merusak jantung dan arteri dengan berbagai cara. Pertama, tekanan darah tinggi memaksa jantung bekerja lebih keras, yang dapat menyebabkan otot jantung menjadi lebih tebal dan sulit bagi jantung untuk memompa darah secara efisien.
Selain itu, tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah, menurunkan aliran darah normal, dan meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan serius.
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi ini, yaitu: 1. Gaya hidup yang kurang aktif
Seseorang yang jarang berolahraga dapat menyebabkan penumpukan lemak dan penurunan kebugaran kardiovaskular yang pada akhirnya dapat meningkatkan tekanan darah2. Segala kebiasaan konsumsi alkohol berlebihan
Merokok dapat mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah, sedangkan konsumsi alkohol berlebihan dapat mengganggu fungsi sistem kardiovaskular.3. Kegemukan atau obesitas
Kelebihan berat badan juga menjadi faktor risiko utama terjadinya hipertensi di usia muda. Kelebihan lemak tubuh dapat menyebabkan resistensi insulin dan meningkatkan produksi hormon tertentu yang dapat meningkatkan tekanan darah.
Biasanya hipertensi tidak menunjukkan gejala yang jelas. Namun, jika tekanan darah tinggi atau hipertensi tidak segera ditangani atau dikendalikan, seseorang bisa saja mengalami efek samping atau efek samping. Efeknya antara lain: Sakit kepala Pusing Nyeri dada Mual dan muntah Mimisan Penglihatan kabur atau kabur Hipertensi
Tekanan darah tinggi yang ringan dapat ditangani dengan perubahan gaya hidup seperti: Olahraga teratur Berhenti atau mengurangi kebiasaan merokok Memperbaiki pola makan dengan mengurangi garam dan lemak serta memperbanyak asupan buah dan sayur Menurunkan berat badan Mengurangi konsumsi alkohol Saksikan video “Hipertensi sering kali menjadi pembunuh diam-diam penyakit. ahli saraf: DIPERIKSA PADA 18″ (Della Monica Stefani/suk)