Jakarta –

Read More : Segini THR & Gaji ke-13 buat Prabowo, Gibran, Menteri, hingga Anggota DPR

Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh Universitas Helsinki di Finlandia mengungkapkan temuan adanya hubungan antara status sosial ekonomi dan risiko berbagai penyakit. Menurut penelitian, orang-orang kaya memiliki genetika yang lebih berisiko terkena kanker dibandingkan mereka yang memiliki genetika lebih sedikit.

Studi tersebut menemukan bahwa orang kaya secara genetik lebih rentan terhadap kanker payudara, prostat, dan jenis kanker lainnya. Di sisi lain, orang yang memiliki kelainan genetik lebih rentan terkena diabetes dan depresi.

Ini adalah studi pertama yang meneliti hubungan antara 19 penyakit umum di negara berpendapatan tinggi. Tim peneliti mengumpulkan data kesehatan, status sosial ekonomi, dan genom dari 280.000 warga Finlandia berusia 35 hingga 80 tahun.

“Sebagian besar model prediksi klinis mencakup informasi demografi dasar, seperti jenis kelamin biologis dan usia, sehingga menyadari bahwa kejadian penyakit antara pria dan wanita berbeda dan bergantung pada usia,” kata pemimpin peneliti Dr. Fiona Hagenbeek, dikutip New York Post, Rabu (25/9/2024).

Hagenbeek mengatakan penelitiannya hanya berfokus pada individu keturunan Eropa. Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang lebih komprehensif dan mencakup negara-negara berpenghasilan rendah untuk memahami sepenuhnya hubungan antara pekerjaan tertentu dan risiko penyakit.

“Di masa depan, penting juga untuk melihat apakah observasi kami mengenai interaksi status sosial ekonomi dan genetika terhadap risiko penyakit dapat direplikasi pada orang-orang dengan latar belakang berbeda dari negara (berpendapatan) tinggi dan rendah,” katanya.

Hagenbeek mengatakan temuan ini dapat berkontribusi untuk meningkatkan skrining penyakit-penyakit ini.

“Misalnya, ke depan protokol skrining kanker payudara dapat disesuaikan sehingga perempuan dengan risiko genetik dan pendidikan tinggi menerima skrining lebih awal atau lebih sering dibandingkan perempuan dengan risiko genetik atau pendidikan rendah,” jelasnya.

“Karena tujuan keseluruhan dari memasukkan informasi genetik ke dalam layanan kesehatan adalah untuk memfasilitasi pengobatan yang lebih personal, kita tidak boleh memperlakukan informasi genetik sebagai ‘satu ukuran untuk semua,’” Hagenbeek menekankan. Tonton video “Video: Kanker Serviks Bisa Disembuhkan, Vaksinasi dan Screening Itu Penting” (ath/naf)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *