Jakarta –
XAI, startup kecerdasan buatan (AI) yang didirikan Elon Musk, diduga dirampok sebesar $6 miliar (Rs 96,4 triliun) dari investor. Penggalangan dana diumumkan di tengah persaingan ketat dari perusahaan AI seperti OpenAI, Google, dan Anthropic.
Dalam pengumumannya, xAI mengatakan pendanaan tersebut akan digunakan untuk meluncurkan produk pertamanya ke pasar, membangun infrastruktur canggih, dan mempercepat penelitian dan pengembangan teknologi masa depan.
Sejauh ini xAI hanya memiliki satu produk yaitu AI chatbot yang bersaing dengan ChatGPT bernama Grok. Chatbot ini hanya tersedia di platform media sosial X yang dulu bernama Twitter dan hanya dapat diakses oleh pelanggan X Premium.
Pendanaan Seri B ini berasal dari sejumlah investor antara lain Andreessen Horowitz, Sequoia Capital, dan Pangeran Al Waleed Bin Talal dari Arab Saudi. Musk mengatakan penilaian xAI saat ini setelah pendanaan Seri B adalah $24 miliar.
Pendanaan tersebut diumumkan tak lama setelah dilaporkan bahwa xAI berencana membangun superkomputer untuk mengembangkan Grok versi lanjutan. Proyek ini pasti memakan biaya yang tidak sedikit.
Pekan lalu, News melaporkan bahwa xAI membutuhkan 100.000 chip Nvidia H100 untuk proyek superkomputernya. Musk mengatakan kepada investor bahwa pusat data tersebut akan beroperasi pada musim gugur 2025, The Verge melaporkan pada Rabu (29/5/2024).
Persaingan di sektor AI sangat ketat selama setahun terakhir. Investor mengucurkan miliaran dolar ke startup seperti Anthropic dan OpenAI, sementara raksasa teknologi seperti Microsoft, Google, Apple, dan Meta juga mengembangkan solusi mereka sendiri.
Microsoft juga memiliki kolaborasi bernilai miliaran dolar dengan OpenAI. CEO OpenAI Sam Altman juga mengumpulkan triliunan dolar untuk memperbaiki industri chip global. Saksikan “Nilai Startup xAI Elon Musk Naik Jadi Rp 385 Triliun” (vmp/fay)