Jakarta –
Read More : Internet Masuk, Menkomdigi Ajak Warga Pelosok Tingkatkan Literasi Digital
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Cominfo) menyebut layanan internet satelit Starlink milik Elon Musk telah lolos Uji Laik Operasi (ULO). Artinya, Starlink kini bisa melayani pelanggan retail Indonesia.
Direktur Telekomunikasi Direktorat Jenderal PPI Kementerian Komunikasi dan Informatika, Aju Vidya Sari mengatakan Starlink telah mendapatkan Surat Keterangan Layak Operasional (SKLO) sebagai bentuk resmi penjualan internet kepada pengguna akhir di Tanah Air.
“Starlink sudah punya izin operator telekomunikasi. Semua sudah selesai. (ULO) semua sudah selesai,” kata Aju saat ditemui di sela Halal Bihalal Upjetel di Jakarta, Senin (29/4/2024).
Hasilnya, (Starlink) sudah lolos uji kelayakan operasional. Jadi sudah mendapat izin (dari Cominfo untuk menjual layanan internet ke pelanggan ritel), lanjutnya.
Saat ditanya kapan Starlink ULO terjadi, Aju mengaku tak begitu ingat waktunya. Namun yang pasti Starlink bisa menyediakan layanan Internet di segmen Business to Consumer (B2C).
“Dua minggu lalu sudah selesai. Saatnya saya cek, tapi yang jelas sudah selesai. (SKLO) yang jelas sudah diterbitkan dan bisa dijual,” kata Aju.
Sebagai informasi, Starlink hadir di Indonesia sejak Juni 2020, saat itu hanya memberikan akses kepada pelanggan bisnis. Starlink mendapat hak docking satelit non-geostasioner khusus (NGSO) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Cominfo).
Hak penahan ini berlaku untuk layanan backhaul pada penyelenggaraan jaringan tertutup Telkomsat, anak perusahaan Telkom.
Kini, setelah lolos ULO, Starlink secara legal dan resmi menjual internet kepada masyarakat awam Indonesia. Tonton video “Cominfo Pastikan Starlink Tidak Ganggu Ekosistem Jaringan Lokal” (agt/fay)