Jakacarta –
Menteri Transportasi Dadi Purvagandi mengatakan pemerintah secara serius dipahami dengan menangani truk obesitas atau beban dimensi (Denol) dengan serius. Selain itu, sering ada kecelakaan karena beban berlebih karena beban berlebih.
Operasi truk obesitas yang bertujuan pergi ke pengemudi dan pengusaha dari lembaga penegak hukum, serta mencabut lisensi bisnis untuk pengusaha yang terus mengangkut kargo berlebihan.
“Kita tidak bisa lagi menjadi apa yang terkait dengan angka atau inflasi, tetapi ada kualitas yang kita butuhkan untuk melindungi, yaitu kehidupan manusia. Itu pasti penting,” kata Dadi dalam diskusi di Jakakarta, Kamis (5.5.2025).
Selain itu, ini juga menangani masalah dengan disabilitas dengan meningkatkan konten standar pengemudi truk. Diskusi tentang isi sopir truk menjadi diskusi tentang pertemuan Intermaster.
“Lalu dalam hal pengemudi truk standar. Standar gaji tentu tidak di Amerika Serikat. Tapi kemarin itu berada di Kementerian Koordinasi Infrastruktur.
Dadi mengatakan Kementerian Transportasi akan mengintensifkan pelatihan oleh pusat pendidikan yang akan diterima oleh para pelatih (pelatih).
Kemudian, pelatih mengajari mereka bagaimana mereka dapat pergi ke pengemudi truk di perusahaan logistik.
“Saya sekarang bertanya kepada teman -teman di Kementerian Transportasi sehingga kami akan melatih pelatih. Sekarang pelatih ini kemudian akan melatih pengemudi di setiap perusahaan. Ini adalah bahwa mereka mengerti cara mengendarai kendaraan besar,” kata Dadi.
Proyek percontohan untuk menangani truk dengan ketebalan
Kementerian Transportasi juga akan menerapkan proyek percontohan di RIUU dan Jawa Barat pada Juni 2025.
Menurutnya, penanganan ini penting untuk segera menghindari risiko kecelakaan yang menyebabkan korban dan kerusakan jalanan.
“Ya, saya berharap bahwa jika pemerintah daerah mempersiapkan kursinya, kami juga akan mengusulkan di setiap daerah. Misalnya di Jawa Barat, di daerah -daerah tertentu, di wilayah ini. Kami berharap Juni dimulai di Jawa dan Riau barat,” katanya.
Menteri Transportasi menambahkan bahwa penanganan dimulai hilir di hilir, untuk mencegah perusahaan melanggar peraturan atau mengangkut truk yang kelebihan beban di jalan.
“Ketika kami mulai menerapkan pada bulan Juni, kami memperkenalkannya kepada para pemain bisnis, Anda tidak dapat lagi menggunakan kendaraan yang kelebihan beban. Jadi kami berada pada titik tertentu, untuk listrik, bukan listrik. Jika hilir, Anda jauh dari jalan.