Jakarta –
Pegawai Khusus Menteri Keuangan Justinus Prastovo membeberkan hasil penggeledahan tas kondang Inzi Storia. Tas impor tersebut tidak ditebus oleh NZ karena nilai pajaknya lebih tinggi dari nilai barangnya.
Menurut Prastow, Enzi menyampaikan laporan lengkap mengenai barang yang disita. Penelusuran Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta mengungkap, barang tersebut berbentuk tas sebagai kompensasi atas kesalahan barang yang sebelumnya dikirimkan ke Enzi. Harga yang tercantum sebenarnya tertulis di bawah ini.
Karena itu hadiah, pengirimnya menyatakan harga lebih rendah dari harga sebenarnya. Sehingga ada biaya tambahan, kata Prastovo dalam cuitannya, Sabtu (18/5/2024) di X.
Karena harga barang-barang yang terdaftar lebih murah, pihak berwenang telah melakukan penyesuaian sesuai peraturan dan pedoman harga eceran. Karena pajaknya tinggi, Enzi meminta pihak jasa mengembalikan barang tersebut ke pengirimnya.
Prastowo menegaskan, tas Enzi Store tidak diikat oleh Bea dan Cukai, melainkan oleh Perusahaan Jasa Penyimpanan (PJT).
Namun karena tidak adanya prosedur tersebut, barang tersebut masih tersimpan dengan baik di gudang PJT dan tidak dalam pengawasan pabean, ujarnya.
Terkait kejadian tersebut, Prastovo menyatakan sepakat untuk memperpanjang kontrak pengangkutan dengan pihak pengirim dengan PJT untuk bertanggung jawab atas biaya tambahan tersebut.
Demikian penjelasan yang bisa diberikan. Terima kasih kepada teman-teman Bea dan Cukai yang membantu kami dengan baik dan cepat. Terima kasih kepada Kak Enzi yang telah menjelaskan kronologis kejadian secara detail dan menyeluruh, tutupnya.
Dulu, Enzi Story pernah memposting di media sosial tentang masalah pakaiannya. Dia juga bertanya apakah dia mengirimkan tas itu kepadaku.
Seperti dikutip Jumat (17/5), ia menulis: “Saya tertarik dengan tas yang tidak saya beli karena nilai pajaknya lebih besar dari nilai tas. Sudah dikirim ke pengirim.” .
Prasto pun membalasnya di Twitter. Prastovo mengatakan, pihaknya mengkoordinasikan bea cukai dan saat ini sedang mengkoordinasikan pelayanan pelayaran.
“Kak @EnzyStoria terima kasih atas informasinya. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya, kami sudah berkoordinasi dengan bea dan cukai dan saat ini sedang berkoordinasi dengan pihak jasa pengiriman,” ujarnya. (adalah buah ara)